Nangroe Aceh Darussalam, 14 Sya’ban 1436/1 Juni 2015 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) melalui Kemundziran Takengon, Aceh Tengah menyerahkan bantuan dari masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah Aceh kepada pengungsi Rohingya di TPI (Tempat Pendaratan Ikan) Kuala Cangkoy Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Ahad (31/5).
Bantuan ini diserahkan langsung oleh Abu Daud, Amir Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Kemundziran Takengon di pengungsian Kuala Cangkoy.
Kepada Miraj Islamic News Agency (MINA) usai menyerahkan bantuan, Abu Daud mengatakan, meskipun dengan jumlah yang sangat sedikit diharapkan bantuan ini bisa bermanfaat bagi saudara Muslim Rohingya.
Bantuan berupa pakaian layak pakai, sembako dan sayuran serta sejumlah uang tunai diserahkan langsung oleh Abu Daud dan diterima secara simbolis oleh Muhammad Karim, salah seorang perwakilan pengungsi Muslim Rohingya.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Bantuan ini hasil kerjasama Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dengan Kantor Berita Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Biro Sumatera beserta Bimbingan Belajar Habibi College, Majelis Ta’lim dan Remaja Islam Masjid (RISMA) Desa Lut Kucak Kabupaten Bener Meriah Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.
Abu Daud berharap agar Pemerintah Indonesia membantu pengungsi dengan menghilangkan ego nasionalisme yang membatasi tindak berfikirnya.
“Mudah-mudahan bantuan semacam ini dapat terus mengalir dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan kepada Pemerintah semoga melihat keadaan mereka dari sisi kemanusiaan dan Ukhuwwah Islamiyyah serta dapatlah dihilangkan ego nasionalisme yang akan membatasi cara bertindak dan berfikir kita, “ Ujarnya.
Abu Daud juga meminta pemerintah Indonesia dapat menekan pemerintah Myanmar menyikapi pengungsi Rohingya ini.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Kami minta supaya Indonesia, sebagai anggota ASEAN, melalui Presiden RI, Bapak Joko Widodo, dapat mengambil langkah-langkah tepat menekan Pemerintah Myanmar agar tidak menganaktirikan Muslim Rohingya, “ tegasnya.
Selain itu, dia juga menyayangkan sikap Aung San Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian dan Hak Asasi Manusia asal Myanmar yang membisu ketika negaranya melakukan pelanggaran kemanusiaan.
“Semoga di masa depan kasus kemanusiaan semacam ini tidak terulang lagi, “ ujarnya.
Sebelumnya, ribuan pengungsi Rohingya kabur meninggalkan Myanmar karena konflik etnis di negara tersebut. Dalam 3 tahun terakhir, sebanyak 280 orang Muslim Rohingya dibunuh dan 140 ribu orang di usir dari Myanmar. Mereka juga sempat ditolak sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia, dan Filipina.(L/HBB/K08/P4).
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)