Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Baca Doa Qunut Nazilah untuk Masjid Al-Aqsha

Pasukan militer Israel menghalangi jamaah Muslimin memasuki masjid utama Masjid Al-Qibly di Komplek Masjid Al-Aqsha, Kota Al-Quds, Palestina, 27 Juli 2017. (Foto: Shehab)

 

Oleh: Rana Setiawan, Redaktur Kantor Berita Islam Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Doa qunut nazilah dibacakan jama’ah shalat Isya di Masjid At-Taqwa, Komplek Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ahad (30/7). Jama’ah mengamini doa yang dibacakan imam. Jama’ah antara lain terdiri dari ย santri yang berasal dari Jambi sampai Maluku, maupun masyarakat wilayah Jabodetabek yang juga tampak hadir.

Lantunan doa yang syahdu dan merdu oleh Imaam Jamaah Muslimin (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur tersebut mengandung harapan keselamatan bagi warga Muslim Palestina dan pembebasan Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds (Yerusalem) dari pendudukan entitas Zionis Israel.

Ketua Majlis Qodlo dan Dewan Istinbath Jama’ah Muslimin (Hizbullah) K.H. Umar Rasid Hasan, mengatakan, doa Qunut Nazilah ini diadakan jama’ah selama sebulan sejak 24 Juli 2017, setiap akhir rakaat setela I’tidal.

Jamaโ€™ah Muslimin (Hizbullah) sejak ditegakkan tahun 1953 sebagai wadah kesatuan umat Islam, secara konsisten memberikan dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina.

Jamaโ€™ah Muslimin (Hizbullah), berpusat di Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, memelopori gerakan Pembebasan Al-Aqsha sejak Gerak Jalan Cinta Al-Aqsha pertama kali pada Kamis malam, 14 September 2006.

Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menegaskan, Qunut Nazilah ini untuk membela dan menyelamatkan Masjid Al-Aqsha dari pendudukan Israel yang berambisi ingin menjadikan Kota Al-Quds sebagai ibukota abadi negara sepihak entitas Zionis.

“Jangan sampai kita putus asa untuk terus berdoa. Biar Allah yang menilai, berdoalah. Doa itu senjata orang mukmin,” tegasnya usai shalat Isya.

Doa qunut nazilah yang digelar Jamaah Muslimin (Hizbullah) sejak 24 Juli 2014 untuk menyikapi kondisi di Palestina yang memperlihatkan perilaku Israel semakin keji dan brutal serta berbagai pelanggaran dan penodaan di Masjid Al-Aqsha, ini juga sebagai bentuk perhatian terhadap saudara sesama Muslim di Palestina.

Jumat lalu (14/7) Otoritas Pendudukan Israel menutup total Masjid Al-Aqsha, umat Islam dilarang melaksanakan shalat Jumat dan mengumandangkan adzan. Kejahatan ini adalah pertama dalam sejarah pendudukan Israel selama 50 tahun menguasai Masjid Al-Aqsha, sejak tahun 1967.

Sejak saat itu, Israel juga melakukan tindakan pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsha bagi warga Muslim Palestina dengan memasang pintu detektor logam, kamera pengawas, dan pagar besi di gerbang masuk Komplek Al-Aqsha.

Hal ini memicu kemarahan rakyat Palestina, mereka menggelar aksi protes di Tepi Barat, Al-Quds, Gaza, dan Palestina jajahan 48, mengakibatkan bentrokan dengan pasukan bersenjata lengkap Israel tak terhindarkan.

Pusat Informasi Palestina melaporkan, sebanyak 15 warga Palestina gugur dan 1.400 lainnya luka-luka akibat bentrokan dalam aksi protes pembatasan Israel di Masjid Al-Aqsha, yang digelar di wilayah Palestina antara 14 hingga 28 Juli 2017.

Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds Al-Haram As-Sharif (Yerusalem) Palestina adalah kiblat pertama umat Islam, tempat ziarah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Ayat Al-Quran, hadis, dan sumber lainnya menegaskan Al-Aqsha dan Kota Al-Quds memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam.

Ketua Majelis Qodlo dan Dewan Istinbath Jama’ah Muslimin (Hizbullah) K.H. Umar Rasid Hasan menjelaskan, Doa Qunut dilakukan pada setiap akhir rakaat setelah Iโ€™tidal pada setiap shalat lima waktu (zuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Shubuh).

Lamanya Qunut Nazilah selama 30 hari berturut-turut sejak diumumkan pada 24 Juli 2017, ย tapi dengan memperhatikan kondisi musibah. Artinya manakala musibah berhenti di tengah-tengah berjalannya Qunut Nazilah maka dengan demikian Qunut Nazilah dapat dihentikan.

Menurut Sunnah Rasululllah tidak ada doa khusus untuk Qunut Nazilah namun doa itu disesuaikan dengan kondisi dan kejadian.

Dia juga menjelaskan bila pelaksanaan doa qunut nazilah juga digelar di masjid-masjid lainnya di cabang-cabang ย Pondok Pesantren Al-Fatah di seluruh Indonesia.

Menurutnya, pelaksanaan doa qunut nazilah sehubungan dengan kondisi dunia sedang dipenuhi oleh fitnah dan ujian hidup, berupa peperangan yang mengakibatkan hancurnya beberapa negeri muslim di Timur Tengah dan sekitarnya, juga dengan adanya rasa khawatir terhadap negeri muslim yang sedang diancam oleh pihak musuh.

“Terlebih kondisi Yerusalem (Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha) serta penduduknya yang saat ini dilarang melakukan shalat di Masjid Al-Aqsha dan adanya kekerasan fisik yang mengakibatkan jatuhnya korban dari penduduk Palestina,” kata Umar dalam keterangan persnya kepada MINA.

“Dalam hal ini Majelis Qodlo merasa dan menganggap perlu adanya sebuah upaya penjagaan diri kita dan saudara-saudara kita yang sedang diuji oleh Allah, melalui pelaksanaan Qunut Nazilah selama satu bulan berturut-turut sampai berhentinya musibah yang dialami oleh saudara-saudara di Negeri-negeri konflik,” tambahnya.

Warga Cileungsi yang mengikuti shalat berjamaah di sana, Darusman Abu Hafidz mengaku, ikut pelaksanaan shalat yang membaca doa qunut nazilah sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara seiman di Palestina serta ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya. “Sesama muslim itu ibarat โ€˜satu tubuhโ€™. Kami berharap umat Islam di sana segera mendapat pertolongan Allah,โ€ kata pria berkacamata itu.

Mari kita terus mendoakan keselamatan dan perlindungan serta kekuatan bagi Muslim Palestina yang sedang berjuang membela dan mempertahankan kesucian Masjid al-Aqsha. Mereka para Murabithรปn yang rela memberikan darah mereka, mereka memberikan cuma-cuma nyawa mereka, mempersembahkan keluarga yang mereka cintai, demi menjaga masjid pilihan Allah.

Masjid Al-Aqsha, satu-satunya di atas muka bumi ini yang dijadikan pertemuan seluruh nabi-nabi pada Malam Israโ€™ dan Miโ€™raj, mulai dari Nabi Adam sampai nabi terakhir alaihim ashshalatu wassalam.

Berikut salah satu contoh doa qunut nazilah khusus untuk pembebasan Masjid Al-Aqsha :

ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุงู‡ู’ุฏูู†ุง ูููŠู…ูŽู†ู’ ู‡ูŽุฏูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆุนูŽุงููู†ุง ูููŠู…ูŽู†ู’ ุนูŽุงููŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽุชูŽูˆูŽู„ู‘ู†ุง ูููŠู…ูŽู† ุชูŽูˆูŽู„ูŽู‘ูŠู’ุชูŽุŒ ูˆุจูŽุงุฑููƒู’ ู„ูู†ุง ูููŠู…ุง ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูˆูŽู‚ูู†ุง ุจุฑุญู…ุชูƒ ุดูŽุฑูŽู‘ ู…ุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชูŽุŒ ูุฅู†ูŽู‘ูƒูŽ ุชูŽู‚ู’ุถููŠ ูˆูŽู„ุง ูŠูู‚ู’ุถูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู„ุง ูŠูŽุฐูู„ูู‘ ู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุงู„ูŽูŠู’ุชูŽ ูˆู„ุง ูŠุนุฒ ู…ู† ุนุงุฏูŠุช ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุฑูŽุจูŽู‘ู†ุง ูˆูŽุชูŽุนุงู„ูŽูŠู’ุชูŽ.

ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุฅู†ูŽู‘ุง ู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู†ููƒูŽ ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููƒูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู†ูŽูƒู’ููุฑููƒูŽุŒ ูˆูŽู†ูุคู’ู…ูู†ู ุจููƒูŽ ูˆูŽู†ูŽุฎู’ู„ูŽุนู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽูู’ุฌูุฑููƒูŽุŒ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุฅูŠูŽู‘ุงูƒูŽ ู†ูŽุนู’ุจูุฏุŒ ูˆู„ูŽูƒูŽ ู†ูุตูŽู„ูู‘ูŠ ูˆูŽู†ูŽุณู’ุฌูุฏุŒ ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ู†ูŽุณู’ุนูŽู‰ ูˆูŽู†ุญู’ููุฏูุŒ ู†ูŽุฑู’ุฌููˆ ุฑูŽุญู’ู…ูŽุชูŽูƒูŽ ูˆูŽู†ูŽุฎู’ุดูŽู‰ ุนูŽุฐูŽุงุจูŽูƒูŽุŒ ุฅู†ูŽู‘ ุนูŽุฐูŽุงุจูŽูƒูŽ ุงู„ุฌูุฏูŽู‘ ุจุงู„ูƒูููŽู‘ุงุฑู ู…ูู„ู’ุญูู‚ูŒ.

ุงู„ู„ู‡ู…ูŽู‘ ุงู†ู’ุตูุฑู’ ุฅุฎูˆุงู†ูŽู†ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽุถู’ุนูŽูููŠู† ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุงู†ู’ุตูุฑู’ ุฅุฎู’ูˆุงู†ูŽู†ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุฌุงู‡ูุฏููŠู† ุงู„ู„ู‡ู… ุงู†ุตุฑู‡ู… ู†ุตุฑุงู‹ ู…ุคูŽุฒูŽู‘ุฑูŽุงู‹ ุงู„ู„ู‡ู… ูˆูŽุญูู‘ุฏู’ ูƒูŽู„ูู…ูŽุชูŽู‡ูู… ูˆุณูŽุฏูู‘ุฏู’ ุฑูŽู…ู’ูŠูŽู‡ูู… ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุฒูู„ู’ ูููŠ ู‚ูู„ููˆู’ุจูู‡ูู… ุงู„ุณูŽูƒููŠู†ุฉูŽ ุงู„ู„ู‡ู… ูƒู† ู„ู‡ู… ูˆู„ูŠู‘ุงู‹ ูˆู†ุตูŠุฑุงู‹ุŒ ุงู„ู„ู‡ู… ุฃู†ู‡ู… ู…ูŽุธู’ู„ููˆู…ููˆู† ููŽุงู†ู’ุชูŽุตูุฑู’ ู„ูŽู‡ูู…ู’ุŒ ุฅูู†ูŽู‘ู‡ูู…ู’ ููู‚ูŽุฑูŽุงุกู ููŽุฃูŽุบู’ู†ูู‡ูู…ู’.ุงู„ู„ู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุงุฑู’ุญูŽู…ู’ ู…ูŽูˆู’ุชูŽุงู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูู ุฌูุฑู’ุญูŽุงู‡ูู…ู’. ูˆูŽุชูŽู‚ูŽุจูŽู‘ู„ู’ ุดูู‡ูŽุฏูŽุงุกูŽู‡ูู…ู’ุŒ ุงู„ู„ู‡ู…ูŽู‘ ุฃูŽูŠูู‘ุฏู’ู‡ูู…ู’ ุจูุชูŽุฃู’ูŠููŠู’ุฏููƒูŽ ูˆูŽุงุญู’ููŽุธู’ู‡ูู…ู’ ุจูุญููู’ุธููƒูŽ ูŠูŽุง ู‚ูŽูˆููŠูู‘ ูŠูŽุง ุนูŽุฒููŠุฒู.

ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ู…ูู†ูŽุฒูู‘ู„ูŽ ุงู„ู’ูƒูุชูŽุงุจูุŒ ู…ูุฌู’ุฑููŠูŽ ุงู„ุณูŽู‘ุญูŽุงุจูุŒ ุณูŽุฑููŠุนูŽ ุงู„ู’ุญูุณูŽุงุจูุŒ ู‡ูŽุงุฒูู…ูŽ ุงู„ุฃูŽุญู’ุฒูŽุงุจู ุงู‡ู’ุฒูู…ู’ ุงู„ูŠู‡ูˆุฏูŽ ุงู„ู’ู…ูุนู’ุชูŽุฏููŠู†ู’ ูˆูŽุงู„ุตูŽู‘ู‡ูŽุงูŠูู†ูŽุฉูŽ ูˆ ุงู„ู…ุดุฑูƒูŠู†ูŽ ุงู„ุบูŽุงุตูุจููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฒูŽู„ู’ุฒูู„ู’ู‡ูู…ู’ ูˆุนูŽุฐูู‘ุจู’ู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจุงู‹ ุดูŽุฏููŠู’ุฏุงู‹. ุงู„ู„ู‡ู…ูŽู‘ ุฅู†ูŽู‘ู‡ูู…ู’ ู‚ูŽุฏู’ ุจูŽุบูŽูˆู’ุง ูˆูŽุณุนูŽูˆุง ูููŠ ุงู„ุฃุฑู’ุถู ููŽุณูŽุงุฏุงู‹. ุงู„ู„ู‡ู…ูŽู‘ ููŽุฑูู‘ู‚ู’ ุฌูŽู…ู’ุนูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุดูŽุชูู‘ุชู’ ุดูŽู…ู’ู„ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃู†ู’ุฒูู„ู’ ูููŠ ู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู ุงู„ุฑูู‘ุนู’ุจูŽ. ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ุจูŽุฃู’ุณูŽู‡ูู…ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู… ุดูŽุฏููŠู’ุฏู‹ุงุŒ ูˆูŽูŠูŽุงู…ูู†ู’ุชูŽู‚ูู…ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุฌู’ุฑูู…ููŠู†ูŽ ุงูู†ู’ุชูŽู‚ูู…ู’ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุฒูู„ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุจูŽุฃู’ุณูŽูƒูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ู„ุงูŽูŠูุฑูŽุฏูู‘ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู…ูุฌู’ุฑูู…ููŠู†ู’.

ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุงุฏู’ููŽุนู’ ุนูŽู†ูŽู‘ุง ุงู„ู’ุบูŽู„ุงูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽู„ุงูŽุกูŽ ูˆูŽุงู„ุฑูู‘ุจูŽุง ูˆูŽุงู„ุฒูู‘ู†ูŽุง ูˆูŽุงู„ุฒูŽู‘ู„ุงูŽุฒูู„ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุญูŽู†ูŽ ูˆูŽุณููˆู’ุกูŽ ุงู„ู’ููุชูŽู†ู ู…ูŽุง ุธูŽู‡ูŽุฑูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽุทูŽู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุจูŽู„ูŽุฏูู†ูŽุง ุฎูŽุงุตูŽู‘ุฉู‹ ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุณูŽุงุฆูุฑูŽ ุจูู„ุงูŽุฏู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุนูŽุงู…ูŽู‘ุฉู‹ ูŠูŽุง ุฑูŽุจูŽู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ.

Artinya, โ€œYa Allah berilah keteguhan pada kami bersama orang yang mendapat hidayah, berikanlah pada kamiย afiyahย (kesehatan dan keselamatan) bersama orang yang engkau beriย afiyah, jadikanlah pada kami pelindung bersama orang yang Engkau lindungi, berikanlah kepada kami keberkahan dari apa yang Engkau berikan kepada kami, selamatkanlah kami dari keburukan yang Engkau telah tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang memutuskan dan bukan yang diputuskan, sesungguhnya Engkau tidak menghinakan orang yang berlindung pada-Mu, Maha Suci Engkau dan Maha Agung.

Ya Allah kami memohon pertolongan kepada-Mu, beristighfar pada-Mu dan tidak kufur pada-Mu, kami beriman pada-Mu dan berlepas dari orang yang bermaksiat kepada-Mu. Ya Allah hanya pada-Mu lah kami beribadah, salat dan sujud, kepada Engkau kami beramal dan berusaha, kami mengharap rahmat-Mu dan takut akan azab-Mu. Sesungguhnya azab-Mu pasti sampai pada orang kafir.

Ya Allah tolonglah saudara kami yang terzalimi, Ya Allah tolonglah saudara kami mujahidin, Ya Allah tolonglah mereka dengan pertolongan yang kuat, satukanlah kalimat mereka, tepatkanlah tembakan mereka, turunkanlah kepada mereka sakinah, jadilah Engkau penolong dan pelindung mereka. Ya Allah mereka terzalimi, maka belalah mereka. Mereka fakir, berilah mereka kecukupan, rahmatilah orang yang meninggal di antara mereka. Sembuhkanlah yang luka di antara mereka, terimalah yang mati syahid di antara mereka. Ya Allah dukunglah mereka dengan dukungan-Mu, jagalah mereka dengan penjagaan-Mu, Wahai Zat Yang Mahakuat Mahaperkasa.

Ya Allah, Zat yang menurunkan kitab, menjalankan awan, Yang Mahacepat perhitungannya, yang mengalahkan pasukan sekutu, kalahkan Yahudi dan kamu musyrikin, dan goncangkanlah mereka dengan goncangan yang dahsyat. Ya Allah mereka telah kurang ajar dan berbuat kerusakan di bumi, ya Allah berantakanlah kumpulan mereka cerai beraikan mereka, lemparkan di hati mereka rasa takut. Ya Allah jadikanlah perselisihan yang sengit antarmereka. Wahai Zat Yang Maha Membalas, balaslah kaum durjana, dan turunkan atas mereka siksa-Mu yang tidak bisa dielakkan oleh kaum yang zalim.โ€ (A/R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.