Serang, 2 Muharram 1438/3 Oktober 2016 (MINA) – Bekerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengadakan acara bedah buku berjudul Ash-Shuffah karangan Imaam Yakhsyallah Mansur.
Yakhsyallah adalah imam ketiga Jama’ah Muslimin setelah wafatnya Imam Muhyiddin Hamidy pada Desember 2014.
Bedah buku akan diadakan pada Rabu 5 Oktober pukul 08.00 WIB di Masjid Untirta, Serang, Provinsi Banten.
Selain menghadirkan penulisnya sendiri Imaam Yakhsyallah, Rektor Untirta Prof. Sholeh Hidayat akan tampil sebagai keynote speaker.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Panitia telah mengundang ratusan peserta dari kalangan pendidik agama, pondok pesantren, akademisi, dan para dai.
Bedah buku merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan dari Taklim Wilayah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Serang, Banten yang pada akhir pekan ini mengadakan long march (gerak jalan) Cinta Al-Aqsha dan tablig akbar (8-9 Oktober).
Ketua Panitia Taklim Wilayah Basuki Santoso mengatakan, buku Ash-Shuffah dipilih karena di dalamnya terdapat sejarah tentang Shuffah yang menjadi pusat pengajaran di masa Nabi Muhammad.
“Diharapkan pesan-pesan di dalam buku tentang Shuffah sebagai pusat pendidikan, pusat pengkaderan dan membangun ruhul jihad bisa bergulir kepada masyarakat, sehingga menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas Muslimin,” kata Basuki kepada MINA pada Senin (3/10). “Terutama bisa membangun peradaban Islam,” tambahnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Menurut Basuki, pihak Untirta mengapresiasi penuh pembedahan buku tersebut dan berharap pesan-pesan yang tertera dalam buku bisa diwujudkan dan diamalkan di masa sekarang. (L/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru