Jakarta, 28 Jumadil Awwal 1437/8 Maret 2016 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah), wadah kesatuan umat Islam, berpusat di Pesantren Al-Fatah Bogor, Jawa Barat, mendukung rencana Pemerintah membuka Konsulat Republik Indonesia di Ramallah, sesuai pernyataan Presiden Joko Widodo pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) yang Ke-5 Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta, Senin (7/3).
“Kami mendukung rencana Pemerintah membuka Konsulat Kehormatan Republik Indonesia di Ramallah. Semoga dapat memberikan sumbangan bagi proses perdamaian di Palestina,” pernyataan Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Yakhsyallah Mansur, yang diterima MINA (Mi’raj Islamic News Agency).
Presiden Joko Widodo saat membuka secara resmi Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI) di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (7/3) pagi, telah menunjuk Maha Abou Susheh sebagai Konsul Kehormatan RI untuk Palestina.
Ditegaskan Presiden, Kantor Konsulat Kehormatan RI tersebut didirikan di Ramallah dan akan segera diresmikan dalam waktu dekat.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Rekonsiliasi Palestina
Sementara itu, kepada Palestina terutama Hamas dan Fatah serta komponen lainnya, Imaam Yakhsyallah Mansur menyerukan, agar secepatnya melaksanakan rekonsiliasi berdasarkan prinsip ukhuwah Islamiyah.
“Ini sesuai perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 103, Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah seraya berjama’ah (bersatu padu) dan janganlah bercerai berai,” ujar Yakhsyallah,
Ia juga menambahkan, prinsip ukhuwah Islamiyah sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Hujurat 10, “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah bersaudara maka damaikanlah di antara sesama saudaramu”.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Dengan dasar ketaatan kepada Allah itulah akan dicapai kemenangan yang sesungguhnya,” tegasnya.
Adapun kepada kaum Muslimin di Indonesia dan di mana saja berada, hendaknya tidak berhenti untuk memberikan dukungan nyata bagi upaya mewujudkan kemerdekaan Palestina dan pembebasan Al-Quds As-Syarief, imbuhnya.
“Melindungi dan membela Al-Quds As-Syarief adalah tanggung jawab Muslimin di seluruh dunia. Berbagai upaya dapat dilakukan baik pada peringkat pemerintahan maupun peringkat masyarakat luas bahkan peringkat dunia,” ujar Yakhsyallah. (L/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat