Jakarta, MINA – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Jakarta Barat mengadakan taklim bulanannya di Masjid Nurul Jannah, Kapuk Muara RT.006 RW.02 Jakarta Utara, permukiman yang termasuk langganan banjir di musim penghujan.
Taklim yang berlangsung Ahad (2/2) pagi itu berlansung di bawah kekhawatiran terjadinya banjir, karena hujan telah turun sejak malam hari mengguyur Ibu Kota.
Ketika terjadi banjir besar melanda Jakarta dan sekitarnya di Tahun Baru 2020, Masjid Nurul Jannah termasuk yang terendam banjir selama beberapa hari, sementara bagian atasnya menjadi tempat pengungsian warga.
Namun, cuaca hujan dan awan gelap di langit Jakarta tidak membatalkan pelaksanaan taklim yang berlangsung lancar tanpa gangguan banjir. Taklim pun dihadiri oleh sekitar seratus jamaah.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Dalam sambutannya, Naibul Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Sareh Abusalam mengatakan, jika rumah yang kebanjiran tidak begitu membahayakan, maka masih bisa ditinggal demi memenuhi panggilan Allah untuk menuntut ilmu.
“Air ditungguin pun masuk. Jika banjirnya tidak membahayakan dan barang penting sudah dibereskan, lebih baik ditinggal untuk taklim. Nanti airnya akan turun sendiri,” katanya kepada jamaah yang hadir.
Sementara itu, dai muda Ustaz Yusuf Ibrahim mengingatkan jamaah taklim bahwa menghadiri majelis ilmu memiliki kelebihan dibandingkan ahli ibadah.
Ia mengisahkan cerita ahli ibadah yang bertemu dengan setan dalam wujud manusia. Ahli ibadah yang kurang ilmu menuruti saran setan sehingga selama 60 tahun dia beribadah dengan mengalungi bangkai tikus demi amal ibadahnya diterima Allah. (L/RI-1/P1)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)