Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH): KHILAFAH HARUS IKUTI JEJAK KENABIAN

Nidiya Fitriyah - Jumat, 11 Juli 2014 - 21:21 WIB

Jumat, 11 Juli 2014 - 21:21 WIB

1945 Views ㅤ

foto: MINA
foto: MINA

foto: MINA

Jakarta, 13 Ramadhan 1435/11 Juli 2014 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) wadah kesatuan umat Islam berpusat di Indonesia menyatakan, masalah deklarasi Daulah Khilafah di Irak merupakan masalah bagi kaum Muslimin, mengingat khilafah merupakan suatu yang wajib bagi kaum Muslimin.

“Periode Kekhilafahan hendaklah mengikuti jejak kenabian (Khilafah ‘alaa minhaajin nubuwwah),” kata Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Syaikh Muhyiddin Hamidy dalam sebuah pernyataan yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (11/7).

Dalam pernyataan tersebut disebutkan, Khilafah merupakan suatu yang wajib bagi kaum Muslimin dan pasti, bukan suatu khayalan atau utopia. Untuk itu hendaknya dalam menegakkan Khilafah sebagai wujud kesatuan umat Islam wajib mengacu pada Al-Quran dan As-Sunnah,dilandasi keikhlasan dan musyawarah.

“Mustahil di luar itu, dan kami meminta agar seluruh komponen Muslimin menguatkan kesabaran dan tidak saling bunuh-membunuh,” pintanya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Sesungguhnya musuh utama kaum Muslimin adalah Zionis Israel, karenanya wajib dan pantas dihadapi bersama dan segera oleh kaum Muslimin, kata Imaamul Muslimin Muhyiddin Hamidy.

Muhyiddin menyerukan, agar kaum Muslimin, secara terpimpin, berdasar Allah dan Rasul-Nya serta bersatu padu merapatkan barisan dalam menghadapi kejahatan Zionis Israel dan sekutu-sekutunya.

Muhyiddin Hamidy menghimbau kepada seluruh Muslimin untuk tetap istiqamah, bersabar serta tidak terpengaruh atau terprovokasi oleh berita-berita dan informasi yang beredar, yang dapat melemahkan ukhuwah Islamiyyah.

“Untuk itu, kepada kaum Muslimin agar tetap ta’at dan tertib pada komando pimpinan,”tambahnya.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Imaam Muhyiddin Hamidy menegaskan, kepada pimpinan negara-negara Muslim serta kaum Muslimin pada umumnya, dalam menyikapi permasalahan dan kepentingan kaum Muslimin untuk tidak bertindak diluar Syari’at serta diluar Al-Quran  dan As-Sunnah.

“Berpegang teguhlah kalian kepada tali agama Allah seraya berjama’ah, dan janganlah berpecah belah,” seru Imaam Muhyiddin, mengutip Surat Ali Imran 103.

Diberitakan sebelumnya, pada 1 Ramadhan 1435/29 Juni 2014 lalu, kelompok bersenjata di Irak dan Suriah, Islamic State Irak and Sham (ISIS) atau disebut Islamic State Irak and Levant (ISIL) telah mengumumkan pembentukan sebuah daulah Khilafah Islamiyyah.

Dalam sebuah rekaman audio yang sebarkan secara online, kelompok tersebut menyatakan tokoh utamanya, Abu Bakr Al-Baghdadi, sebagai khalifah dan pemimpin bagi umat Islam di mana pun. (T/Nidiya/EO2/R1)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Kolom
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia