Bogor, 10 Dzulhijjah 1435/4 Oktober 2014 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang berpusat di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor melaksanakan shalat Idul Adha, Sabtu (4/10) pagi.
Para jama’ah melakukan shalat Idul Adha di halaman samping Masjid At-Taqwa, di Pondok Pesantren Al-Fatah. Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sabtu (4/10).
Shalat di mulai pukul 07.00 WIB yang diimami oleh Ustad Aji Muslim, ayah dari seorang relawan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) yang baru-baru ini menikah dengan gadis Palestina, Muhammad Husein. Kemudian usai shalat dilanjutkan Khutbah yang dibacakan pula oleh Ustad Aji.
Jama’ah Muslimin Hizbullah melaksanakan Idul Adha berbeda dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Pemerintah Republik Indonesia menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada Jumat, 26 September 2014, dan Hari Raya Idul Adha jatuh bertepatan dengan Ahad, 5 Oktober 2014.
Pengumuman ini disampaikan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar melalui konferensi pers usai sidang itsbat penetapan awal Dzulhijjah 1435 H di Kantor Kemenag, Jakarta, Rabu (24/9) malam.
Keputusan Pemerintah RI berbeda dengan keputusan Arab Saudi di Mekkah al-Mukarramah, berdasarkan terlihatnya hilal di kawasan Saudi Arabia dan sekitarnya pada Rabu, 29 Dzulqa’dah (24/9), maka Mahkamah Agung Arab Saudi menetapkan Kamis (25/9) sebagai awal atau tanggal 1 Dzulhijjah 1435.
Putusan ini diikuti oleh negara-negara Muslim lainnya dalam menentukan awal bulan Dzulhijjah, puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha, mengingat jutaan umat Islam di seluruh dunia yang sedang berhaji ke tanah suci Mekkah al-Mukarramah merupakan acuannya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Demikian juga Jama’ah Muslimin Hizbullah yang mengikuti keputusan Arab Saudi yang menetapkan Idul Adha jatuh pada hari ini.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1435 Hijriah pada Sabtu (4/10) ini juga, sesuai data dan kesimpulan hasil hisab hakiki.
Pernyataan Muhammadiyah menyebutkan, hisab hakiki adalah metode yang berpatokan pada gerak benda langit, khususnya matahari dan bulan sebenarnya.(L/P006/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina