Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH) RANCANG PENYATUAN KALENDER ISLAM

Rendi Setiawan - Ahad, 16 Agustus 2015 - 16:11 WIB

Ahad, 16 Agustus 2015 - 16:11 WIB

548 Views ㅤ

marzai

K.H. Abu Mukhtar Marsa’i (why/MINA)

Tangerang, 1 Dzulqa’dah 1436/16 Agustus 2015 (MINA) – Amir Dewan Hisab Ru’yat (DHR) Jama’ah Muslimin (Hizbullah), K.H. Abu Mukhtar Marsa’i mengusulkan rancangan penyatuan kalender Islam Hijriyah secara universal untuk mempersatukan dunia Islam.

“Kita sedang mencoba merancang penyamaan kalender Islam untuk seluruh dunia,” kata Marsa’i dalam Sidang Istinbath Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Masjid Jami’ Darussalam Pasarkemis, Tangerang, Banten, Ahad sore ini (16/8).

Hal itu, kata Marsa’i, sebagai langkah lanjutan untuk mencegah perpecahan di kalangan umat Islam.

“Penyamaan kalender ini nantinya akan dijadikan sebagai media untuk mempersatukan umat. Kita tidak akan lagi berbeda, karena kita menggunakan acuan hasil ru’yat Ummul Qurra, bukan acuan Jakarta,” ujarnya.

Baca Juga: Israel Bom Sekolah di Gaza, Delapan Warga Syahid

Marsa’i menjelaskan, kalender itu nantinya akan memuat tiga bahasa, Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.

Untuk menyukseskan rencana itu, pihaknya bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan penyelesaian pembuatan kalender Islam itu.

“Kami akan menugaskan beberapa personil lapangan yang memang ahli di bidangnya untuk memberikan kabar penetapan awal bulan Hijriyah, dan designer untuk menyelesaikan pembuatan kalender itu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Marsa’i berharap, penyamaan kalender ini bisa menjadi media yang cocok untuk mempersatukan umat.

Baca Juga: Uganda Bertekad Gelorakan Semangat KAA

“Kami berharap kalender ini bukan hanya kalender seperti pada umumnya, tapi lebih dari itu, kalender ini akan menjadi wasilah sebagai pemersatu umat. Nantinya, kalender ini akan kami namai ‘Taqwim Hijri’,” ungkapnya.

Muktamar Kalender Islam

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin menyebutkan, agar standar kriteria penentuan awal bulan Qamariah dalam Kalender Islam, dapat dilakukan secara independen dan bebas intervensi, sehingga rumusan hasilnya  mencerminkan aspirasi umat Islam.

“Perbedaan dalam penentuan awal bulan Qamariah, khususnya 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah, menuntut umat Islam  Indonesia untuk bisa segera mencari solusi dan pemecahan yang akuntabel,” kata Lukman pada Pembukaan Penyusunan Standarisasi Kriteria Awal Bulan Qamariah di Jakarta, Jum’at kemarin (14/8).

Baca Juga: Presiden Biden Positif COVID-19 Saat Kampanye di Las Vegas

Jauh sebelum itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan melalui Kementerian Agama di negaranya mengagendakan rencana menyelenggarakan Muktamar Penyatuan Kalender Islam Internasional Maret 2016 mendatang.

Erdogan mengatakan pada Anadolu Agency, bahwa konferensi bertujuan untuk menyatukan umat Islam dalam mengawali bulan Hijriyah, studi penyatuan Kalender, dan menentukan hari keagamaan Islam seperti awal bulan Ramadhan dan hari libur Idul Fitri dan Idul Adha di kalangan umat Islam.

“Perbedaan pada awal bulan Ramadhan di beberapa negara Islam dan bahkan dalam beberapa kota dalam satu negeri, bertentangan dengan semangat persatuan dan kesatuan Islam,” Erdogan beralasan.

“Karena itu penting mengadakan pertemuan yang komprehensif dengan mengundang para ulama , ahli astronomi dan pengambil keputusan di negara-negara Islam, untuk mengatasi masalah tersebut,” lanjut Erdogan yang belum lama ini berkunjung ke Jakarta.

Baca Juga: Militer Israel Tarik Sebagian Besar Pasukan Darat dari Gaza Selatan

Kementerian Agama Turki sesang mengupayakan mengoordinir pelaksanaan konferensi dengan meminta proposal dan kalender dari berbagai lembaga ilmiah, para pakar astronomi, ilmuwan, dan negara-negara untuk bahan diskusi nanti.

Bahan-bahan konferensi disiapkan pula dalam terjemahan ke tujuh bahasa yaitu: Turki, Arab, Inggris, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Rusia.

Panitia kegiatan akan dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Komite Konferensi Ilmiah, Prof. Dr. Yavuz Unal, Anggota Dewan Tertinggi Urusan Agama Turki.

Dewan Hisab Ru’yat (DHR) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyambut baik upaya tersebut, dan merencanakan lembaganya akan menyiapkan makalah dan mengutus timnya ke muktamar di Turki tersebut. (L/P011/P4)

Baca Juga: MAPIM: Pembunuhan Tujuh Anggota World Center Kitchen Oleh Israel Tidak Dapat Dimaafkan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
MINA Preneur
MINA Health
MINA Health