Jakarta, 13 Jumadil Akhir 1436/2 April 2015 (MINA)- Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam menyampaikan pernyataan sikap terkait isu penutupan beberapa website Islam yang dianggap mengandung unsur radikalisme juga mengenai krisis Yaman.
Amir majelis ukhuwah, Bustamin Utje menyatakan pernyataan sikap tersebut sebagai bentuk nasehat kasih sayang kepada rakyat Indonesia, khususnya Muslimin agar tetap menjaga persatuan dan keharmonisan dengan pemerintah.
“Inti kekuatan bangsa kita adalah persatuan antara kaum muslimin dengan pemerintah. Jika kedua pihak ini tidak bersatu, maka pastinya akan terjadi krisis yang sangat merugikan rakyat Indonesia sendiri,” katanya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (2/4).
Selanjutnya, pemerintah agar tetap melakukan tugasnya dengan bertindak arif, bijak, selektif dan obyektif dengan tetap mengacu kepada aturan yang berlaku dan tetap menjamin kebebasan berpendapat sebagai konsekuensi negara demokrasi.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Menyinggung krisis Yaman, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyatakan agar umat Islam segera sadar bahwa musuh sesungguhnya yang termaktub dalam al Qur’an adalah kaum Yahudi dan Nasrani.
Kepada segenap ulama dan zuama di manapun berada untuk senantiasa membimbing umat agar tidak terjebak skenario Zionis dan para sekutunya serta tetap bersatu padu menghadapi rekayasa dan skenario global (Islamophobia) yang ingin melemahkan umat.(L/R03/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda