Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH) SERUKAN HENTIKAN KEKERASAN DI YAMAN

Ali Farkhan Tsani - Selasa, 7 April 2015 - 23:29 WIB

Selasa, 7 April 2015 - 23:29 WIB

853 Views

yaman-300x225.jpg" alt="krisis yaman" width="300" height="225" /> Konflik horizontal maupun vertikal di Yaman akan mendorong Yaman kepada kehancuran negara itu. (Foto: yemenpress)

Jakarta, 18 Jumadil Akhir 1436/7 April 2015 (MINA) – Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) KH Yakhsyallah Mansur, wadah kesatuan umat Islam berpusat di Jakarta, menyerukan kepada semua pihak terkait Yaman untuk menghentikan aksi kekerasan yang menyebabkan korban di kalangan sipil.

KH Yakhsyallah mengingatkan, perang hanya mengakibatkan terbunuhnya rakyat sipil dari kalangan wanita dan anak-anak yang tidak berdosa. Karenanya, kepada para pemimpin Yaman di kedua belah pihak yang berseteru serta para pemimpin Arab hendaknya takut kepada peringatan Allah tentang dosa membunuh kaum Muslimin.

“Barangsiapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya,” ujar Yakhsyallah mengutip surat Al-Maidah ayat 32.

Ia menambahkan, hendaknya semua belah pihak tidak mudah terprovokasi adu domba sesama umat Islam, yang menyebabkan terjadinya konflik berkepanjangan yang akhirnya hanya justru merugikan, ujarnya dalam siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini

Yakhsyallah juga mengingatkan, hendaknya semua pihak mewaspadai terhadap setiap tipu daya musuh-musuh Allah yang selalu berusaha memecah kaum Muslimin dengan berbagai cara, di antaranya menebar fitnah di antara komponen umat Islam di Yaman dan menyeret mereka kepada jurang pertentangan sektarian, mempertajam fanatisme paham keagamaan maupun ideologi politik.

“Konflik horizontal maupun vertikal di Yaman akan mendorong Yaman kepada kehancurannya,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemberontakan dan perebutan kekuasaan yang menjurus kepada perang saudara yang sengit setahun terakhir ini, hanyalah menambah kesengsaraan hidup rakyat Yaman.

“Campur tangan pihak-pihak asing baik yang diminta atau tidak diminta oleh kalangan dalam negeri Yaman justru semakin memperburuk keadaan,” imbuhnya.

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Menurut KH Yakhsyallah Mansur, krisis Yaman dapat mengancam perdamaian di kawasan Teluk dan sekitarnya. Maka, diperlukan kebesaran jiwa dari semua pihak untuk sama-sama serius dalam mencari solusi terbaik bagi Yaman bahkan Timur Tengah pada umumnya, serta tidak mempolitisasi agama hanya untuk memuaskan syahwat politik dan nafsu berkuasa segelintir orang atau kelompok.

“Hendaknya dibangun sikap saling memahami, menghargai, dan menghormati serta membangun kesatuan ummat dan menjauhi perpecahan,” imbuhnya.

Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) juga menyerukan kepada Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan amanat konstitusi yakni berperan aktif dalam upaya menghadirkan perdamaian dunia, termasuk di Yaman yang secara historis memiliki hubungan sangat erat dengan Indonesia.

Hubungan itu berlangsung sejak lama, terutama hubungan keagamaan, di mana para pendakwah Islam yang datang ke Indonesia mayoritas dari Yaman, serta peran besar keturunan Arab Yaman dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dahulu. (T/P4/R05).

Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: [WAWANCARA EKSKLUSIF] Ketua Pusat Kebudayaan Al-Quds Apresiasi Bulan Solidaritas Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Khadijah
MINA Health
Kolom
Kolom