Jakarta, 4 Muharram 1438/5 Oktober 2016 (MINA) – Terdorong keprihatinan yang mendalam atas konflik di Suriah berkepanjangan, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengirimkan surat kepada Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
Surat yang dikirim ke Kantor Perwakilan PBB di Jakarta, Selasa (4/10) kemarin itu berisi himbauan kepada Sekjen PBB dan para pemimpin dunia lainnya untuk bekerja lebih serius guna menghentikan perang dan memulihkan perdamaian di Suriah dan Timur Tengah pada umumnya.
Jamaah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam yang ditetapi kembali setelah Muktamar Masyumi IV di Yogyakarta dan Kongres Muslimin Seluruh Indonesia pada 1953 itu juga menghimbau agar mereka segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban jiwa di antara para pengungsi Suriah baik yang berada di dalam maupun luar Suriah.
“Kondisi Rakyat Suriah demikian menderita tidak dapat dibiarkan semakin memburuk setiap hari,” kata Sekretaris Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Agus Sudarmaji sebagaimana surat yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (5/10).
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
“Kami berharap para pemimpin tertinggi di PBB segera menindaklanjuti secara konkret solusi agar perang di Suriah secepatnya dihentikan dan kezaliman terhadap Rakyat Suriah dapat dihapuskan,” tegasnya.
Surat tersebut juga ditujukan kepada kedubes negara-negara Islam, termasuk Suriah, Malaysia, Brunei, Turki, dan lain-lain.
Surat itu dilatarbelakangi serangan yang dilakukan oleh Pemerintah Suriah dan didukung militer Rusia terhadap Aleppo terutama bagian utaranya pada 27 September 2016 yang telah mengakibatkan tewasnya puluhan warga sipil Suriah dan hancurnya infrastruktur dan banyak bangunan termasuk dua rumah sakit.
Serangan tersebut membuat situasi di Suriah semakin buruk dan rakyat Suriah di Aleppo semakin menderita.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Konflik yang berkecamuk sejak 2010 tersebut menyebabkan negara Suriah mengalami krisis berkepanjangan. Banyak fasilitas publik yang hancur seperti rumah sakit, gedung sekolah dan rumah-rumah. Akibatnya, banyak warga Suriah yang kehilangan tempat tinggalnya, serta mengalami kesulitan mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang memadai. (L/R05/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa