Jakarta, 30 Dzulqo’dah 1437/2 September 2016 (MINA) – Jamaah Muslimin (Hizbullah) sebagai wadah kesatuan umat Islam menetapkan tanggal 1 Dhulhijjah pada Sabtu 3 September 2016. Dengan demikian Hari Raya Idul Adha jatuh pada Senin 12 September mendatang.
Keputusan ini ditetapkan setelah mendengar informasi dari berbagai daerah di dalam negeri maupun di luar negeri bahwa tidak ada satu pun Muslimin yang melihat hilal. Dengan demikian tanggal bulan Dzulqo’dah disempurnakan menjadi 30 hari dan satu Dzulhijjah pada Sabtu lusa.
Amir Dewan Hisab dan Rukyah Jamaah Muslimin (Hizbullah), KH Marsai menyatakan, menggunakan metode rukyat global untuk menetapkan tanggal satu Hijriyah. Untuk menentukan awal puasa, Idul Fitri, dan Idul Adha, maka pedomannya sesuai sunnah Nabi Muhammad adalah rukyah global.
Dengan memakai metode rukyah global, Muslimin di seluruh dunia akan memiliki hari puasa, lebaran, dan Idul Adha yang sama harinya.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Kementerian Agama Republik Indonesia juga telah diputuskan bahwa 1 Dzulhijjah 1437 Hijriyah jatuh pada hari Sabtu, 3 September 2016 sehingga dipastikan hari Idul Adha 1437H jatuh pada tanggal 12 September 2016.
“Tanggal 1 Dzulhijjah baru akan bertepatan pada Sabtu 3 September 2016 dengan demikian bisa dipastikan Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah 1437 itu akan bertepatan dengan Senin tanggal 12 September tahun 2016,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/9).
Berdasarkan perhitungan hisab, posisi hilal yang dilihat dari seluruh Indonesia berada di minus 1 derajat 13 menit 29 detik sampai 0 derajat 5 menit 58 detik, artinya posisi hilal berada di bawah ufuk dan hilal tak terlihat.
Pemerintah juga berharap Idul Adha tahun ini yang berlangsung secara bersamaan oleh seluruh umat Islam Indonesia ini betul-betul bisa mendapat keberkahan dan bisa berlangsung dengan lancar.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
“Mudah-mudahan ini wujud dari persatuan kesatuan umat Islam dalam menjalankan ibadahnya,” tutup Menag Lukman. (L/ R03/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah