Bogor, MINA – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menetapkan 1 Ramadhan 1444 H. jatuh pada hari Kamis, bertepatan dengan 23 Maret 2023 M.
Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Yakhsyallah Mansur menetapkan, berdasarkan laporan Pusat Observasi Falak (POF) Jama’ah Muslimin (Hizbullah), bahwa tidak terlihat hilal di seluruh lokasi pemantauan, pada pemantauan awal bulan Ramadhan, Selasa sore, 29 Sya’ban 1444 H., bertepatan dengan 21 Maret 2023.
Laporan juga menyebutkan, tidak terlihat hilal di wilayah Arab dan lainnya.
“Maka, bulan Sya’ban istikmal (digenapkan) 30 hari, sampai Rabu. Sehingga 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis,” lanjut Imaam Yakhsyallah, setelah menerima rekomendasi dari Majelis Qadha Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Penetapan berdasarkan pertimbangan pertanggungjawaban kepada Allah dalam membimbing umat untuk beribadah berdasar Al-Quran dan As-Sunnah.
Dalam nasihatnya, menyambut bulan suci Ramadhan, Imaam Yakhsyallah mengarahkan umat, agar ibadah puasa Ramadhan tahun ini bisa lebih baik lagi.
“Puasa Ramadhan kita agar lebih bermakna lagi, bukan sekedar manahan lapar dan dahaga. Tapi juga hati harus bersih, tidak ada iri dan dengki kepada siapapun,” ujarnya.
Ia menukilkan pandangan sahabat Abdullah bin Mas’ud, yang mengingatkan, jangan sampai memasuki bulan Ramadhan dengan membawa rasa dengki sekecil dzarrah sekalipun.
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
Ia juga mencontohkan bagaimana sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, yang disebutkan oleh Rasulullah, sebagai sahabat calon penghuni surga. Di antara amalannya yang utama adalah, menurut kesaksian Abdullah bin Umar, yakni Sa’ad tidak pernah memiliki rasa dengki dengan siapapun.
Untuk itu, Imaam Yakhsyallah menasihatkan, agar masing-masing diri dapat memperbaiki hubungan dengan sesama. (L/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA