Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Wadah kesatuan ummat Islam, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menetapkan tanggal 1 Syawwal 1441 H jatuh pada Ahad, 24 Mei 2020.
Keputusan itu dibacakan Imaam Yakhsyallah Mansur di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Sabtu dini hari (23/5) berdasarkan hasil laporan hisab dan rukyah dari berbagai wilayah di Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan lainnya.
Pusat Observasi Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang bermarkaz di Masjid Baitul Muttaqien, Bekasi yang mendapatkan amanah menerima laporan rukyah dari berbagai wilayah menyatakan, seluruh perwakilan yang melakukan rukyatul hilal, baik di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar negeri tidak melihat hilal.
“Dengan demikian, Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga 1 Syawwal ditetapkan Ahad 24 Mei 2020,” kata Imaam Yakhsyallah.
Mahkamah Agung Arab Saudi juga mengumumkan tidak terlihat hilal di seluruh kerajaa, sehingga Ramadhan digenapkan 30 hari sampai Sabtu, dan 1 Syawwal atau Idul fitri jatuh pada Ahad (24/5).
Sementara itu, ada enam negara yang juga sudah menetapkan Idul Fitri Idul Fitri jatuh pada Ahad (24/5). Mereka juga dalam pemantauan bulan sabit awal Syawal, hilal tidak dapat dilihat pada Jumat petang ini, yang berarti Sabtu merupakan penyempurnaan bulan Ramadhan. Baladna el-Yaom melaporkan.
Negara-negara yang telah mengumumkan tersebut adalah: Australia, Filipina, Jepang, Indonesia, Turki dan Malaysia.
Momen tanggal 1 Syawwal dan 1 Ramadhan merupakan saat-saat yang paling ditunggu ummat Islam di manapun berada. Penentuan awal bulan Ramadhan secara global, telah disepakati berdasarkan Konferensi OKI pada tahun 1976 berdasarkan rukyah global. (L/R8/R1/RS2)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)