Bogor, MINA – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam sidang Isbat Awal Ramadhan di Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar, Selasa (15/5/2018) tengah malam, menetapkan awal Ramadhan jatuh pada Kamis, 17 Mei.
Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur menetapkan berdasarkan landasan laporan-laporan tidak terlihatnya hilal di seluruh wilayah di Indonesia dan dunia pada pemantauan rukyatul hilal Selasa.
“Dengan bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan sebagai tanggung jawab kepada Muslimin, dalam melaksanakan ibadah yang dikaitkan dengan bulan-bulan Ramadhan, Syawwal dan Dzulhijjah, maka ditetapkan awal Ramadhan Kamis 17 Mei,” ujar Imaam Yakhsyallah, Selasa tengah malam.
“Semoga Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan yang terbaik,” ujarnya dalam forum musyawarah sidang isbat yang dihadiri Dewan Hisab dan Rukyat, alim ulama dan asatidz.
Ia sebelumnya pada Ta’lim Pusat Akhir Sya’ban pekan lalu memberikan nasihat agar bulan Ramadhan dapat menjadi bulan persatuan dan kesatuan umat Islam.
“Tujuan berpuasa adalah agar menjadikan manusia bertakwa. Sedangkan orang bertakwa sangat mengedepankan persatuan dan kesatuan umat,” ujarnya.
Ia mengingatkan, jika orang Muslim sudah berpuasa tapi masih belum bersatu dengan Muslim lainnya, berarti ada yang salah dalam pengamalannya atau kurang menghayati makna puasa Ramadhan.
Menurutnya, persatuan dan kesatuan umat Islam, kehidupan berjama’ah, merupakan hasil dari orang-orang yang berpuasa.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
“Umat Islam wajib terus bersatu, berjama’ah karena Allah, dan ini akan tetap kekal sampai hari kiamat. Orang bertakwa mesti merindukan persatuan dan kesatuan umat Islam,” imbuhnya. (L/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio