Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Tuntut Penghentian Kezaliman Terhadap Muslim Uighur

siti aisyah - Jumat, 20 Desember 2019 - 01:02 WIB

Jumat, 20 Desember 2019 - 01:02 WIB

2 Views ㅤ

Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Sehubungan dengan berkembangnya isu perlakuan pemerintah Cina terhadap masyarakat minoritas muslim Uighur di Xinjiang, didorong oleh kepedulian dan kewajiban terhadap nasib kaum muslimin, bersama ini JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH) menyatakan sikap sebagai berikut :

Kami mengikuti dengan cermat perkembangan kasus kekerasan terhadap etnis Uighur dan kami menyimpulkan bahwa tindakan represif Pemerintah Tiongkok terhadap muslim Uighur di Xinjiang dan berbagai tempat lain di Tiongkok adalah bentuk pelanggaran yang nyata terhadap hak asasi manusia.

Pelanggaran hak asasi manusia bertentangan dengan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Sidang Umum PBB di tahun 1948. Di dalam deklarasi itu disebutkan pada Artikel 18 bahwa Setiap manusia memiliki hak atas kebebasan dalam berfikir, berhatinurani dan beragama. Termasuk dalam hak ini adalah kebebasan untuk berganti agama atau keyakinan, dan kebebasan untuk menjalankan agamanya atau keyakinannya dalam hal ajaran, praktek ibadah dan penampilan.

Tindakan tersebut juga melanggar Deklarasi Penghapusan Segala Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi berdasarkan Agama atau Keyakinan yang disahkan oleh Sidang Umum PBB pada tahun 1981.

Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman

Berkenaan dengan kezaliman terhadap etnis Uighur tersebut, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dengan ini menyatakan Protes terhadap Pemerintah Tiongkok dan menun-tut untuk dihentikannya segala bentuk pelanggaran hak asasi manusia terhadap umat muslim di Xinjiang atau di wilayah manapun di Tiongkok. Pemerintah Tiongkok diminta memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Bahwa misi utama agama Islam adalah menebarkan dan mewujudkan kasih sayang bukan sekedar bagi para pemeluknya namun bagi semua makhluk di semesta raya (rahmatan lil ‘alamiin). Pelaksanaan ajaran Islam oleh siapapun tidak akan menimbulkan kerugian atau kerusakan baik bagi umat manusia maupun lingkungan sekitar. Justru dengan dilaksanakannya ajaran Islam maka alam semesta terutama umat manusia akan mendapatkan kebaikan, keselamatan dan kemuliaan hidup.
  2. Kami menyerukan kepada Pemerintah Tiongkok untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi terhadap umat muslim di Tiongkok dan memperlakukannya dengan hormat sama seperti warga negara Tiongkok dari etnis Han atau yang lainnya. Apalagi selama ini umat muslim di Xinjiang maupun di berbagai bagian di Tiongkok telah terbukti menjadi warga negara yang patuh dan memiliki reputasi yang baik dalam berkontribusi kepada negara dan masyarakat Tiongkok di berbagai bidang kehidupan.
  3. Pemerintah Tiongkok agar menyampaikan informasi yang sebenarnya tentang etnis Uighur secara terbuka kepada dunia dan tidak bersikap menghindar dari tanggung jawab dalam hal keterbukaan dan kebenaran informasi tersebut.
  4. Dalam hal perlakuan penuh hormat dan toleransi terhadap setiap warga Negara terutama kaum minoritas hendaknya dapat mencontoh apa yang berlaku di Indonesia di mana umat muslim sebagai mayoritas mampu memperlakukan warga minoritas termasuk keturunan Tionghoa dengan baik bahkan melindungi dan mengayomi.
  5. Seruan ini tidak dimaksudkan untuk mencampuri urusan dalam negeri Pemerintah Tiongkok. Namun prinsip yang dianut oleh kaum muslimin di mana saja berada adalah persaudaraan dalam keimanan mengharuskan sesama muslim saling menolong, membela dan melindungi. Hal ini merupakan pelaksanaan dari perintah kitab suci Al-Qur’an dalam surah Al-Hujurat ayat 10 bahwa sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah bersaudara. Juga secara khusus Nabi Muhammad ﷺ mengatakan bahwa “Perumpamaan kaum mukmin dalam kasih sayang dan belas kasih serta cinta adalah seperti satu tubuh. Jika satu bagian anggota tubuh sakit maka akan merasa sakit seluruh tubuh dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
  6. Kredibilitas dan kehormatan para pemimpin dan kepala Pemerintahan Tiongkok di mata dunia ditentukan oleh kemampuannya melindungi rakyat Tiongkok dan memastikan setiap individu termasuk setiap muslim di Tiongkok terpenuhi hak-haknya sebagai warganegara yang setara tanpa diskriminasi.

Pada kesempatan ini pun kami menyerukan umat muslim di Tiongkok untuk bersikap sabar dan semakin mendekatkan diri kepada Allah serta memohon perlindungan dan pertolongan untuk diselamatkan dari berbagai bahaya. Yakinlah bahwa Allah tidak diam dan saudara-saudara kalian umat muslim di seluruh dunia ikut prihatin atas musibah yang kalian hadapi dan siap sedia untuk membela dan menolong kalian. Rapatkanlah shaf kalian dan tingkatkan ukhuwah di antara sesama muslim serta waspadalah dari segala bentuk fitnah dan adu domba dari musuh-musuh Allah. Semoga Allah memberi kalian kemenangan yang besar, aamiin.

Bogor, 22 Rabiul Akhir 1441H

19 Desember 2019 M

Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan

JAMA’AH MUSLIMIN (HIZBULLAH)

IMAAM

YAKHSYALLAH MANSUR

(R/Ais/P2)

Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam
Asia
Indonesia
Kolom