Donggala, MINA- Jam’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Kalimantan Timur mengadakan Tadrib aqidah dan ibadah di Desa Apemaliko, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Sabtu-Ahad (18-19/1).
“Kegiatan ini untuk menindaklanjuti kegiatan Ukhuwwah Alfatah Rescue pasca Bencana gempa di Kota Palu dan Donggala yang disusul tsunami, dalam membantu masyarakat terdampak bencana dengan bantuan fisik maupun mental spiritual,” Kata Dr. Rais Abdullah, Waliyyul Imaam Kalimantan Timur yang juga ketua pelatih dalam keterangannya kepada MINA, Selasa (21/1).
Kegiatan ini menghadirkan beberapa asatidz dari Kalimantan Timur yaitu Ustaz Dr. Rais Abdullah, Ustaz Dr. Makmun, Ustadz Daiman, Ustaz Supardi, Ustaz Didiek Purwanto, dan Ustaz Amin Nuroni dari Majelis Dakwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Menurut Rais Abdullah, yang juga Mudir Pesantren Shuffah Hizbullah Samarinda dan Dosen di Universitas Mulawarman ini, kegiatan sengaja menghadirkam banyak asatidz.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Karena rencananya, minimal dua bulan sekali kita akan adakan kegiatan serupa, dan akan mengirim satu orang ustadz, sehingga sekarang mereka selain sebagai pemateri juga untuk diperkenalkan kepada masyarakat Ape Maliko”, katanya.
Menurut ketua panitia, Tulus Syawali, kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 orang dari Desa Ape Maliko dan 8 orang dari Mamuju Sulawesi tengah. Mereka hadir setelah berkomunikasi dengan ketua pelaksana.
“Selama ini memang saya sering komunikasi dengan ikhwan dari Mamuju dan ketika mereka tahu akan ada beberapa asatidz yang datang ke Donggala, mereka ingin ikut kegiatan tersebut,” ujar Sarjana Lulusan Universitas Mulawarman Samarinda yang sudah dua tahun mengabdi di Ape Maliko itu.
Acara dimulai Sabtu (18/01) pukul 09.00 Wita, dimulai dengan pembukaan yang dihadiri oleh Kepala Desa Ape Maliko dan Babinsa setempat.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Dalam sambutannya, Kades Apemaliko maupun Babinsa mengucapkan terima kasih atas kepedulian para asatidz yang mau meluangkan waktunya untuk memberikan ilmunya di desa itu.
“Terima kasih kepada Yayasan Ukhuwwah Al-Fatah Rescue yang telah menolong kami pasca bencana. Bahkan mengamanatkan dua orang anggotanya untuk menetap di sini mengajarkan mengaji. Anak anak yang dulu buta huruf al-Qur’an sekarang pelan pelan mulai bisa membaca al-Qur’an,” katanya.
Setelah musibah gempa dan tsunami yang menerjang wilayah Palu dan Donggala memang Wilayah kaltim mengamanatkan dua sarjana lulusan Universitas Mulawarman sekaligus santri Pesantren Shuffah Hizbullah Samarinda untuk mengabdi di Ape Maliko yaitu Tulus Syawali dan Muhyiddin.
Materi-materi tadrib adalah materi dasar-dasar Islam yang harus diketahui oleh masyarakat di Ape Maliko.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
“Aqidah, Sirah Nabawi, Fiqih Ibadah, Jama’ah Imamah, dan konsekuensi hidup berjama’ah adalah hal-hal mendasar yang masih belum banyak diketahui masyarakat di sini sehingga inilah yang awal kita sampaikan. Dan InsyaAllah akan diperdalam pada kegiatan-kegiatan selanjutnya,” ujar Waliyyul Imam Kaltim Rais Abdullah. (R/NSD/R6/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru