Jama’ah Muslimin Jakarta Barat Tetap Antusias Taklim Pascabanjir

Jakarta, MINA – Meskipun cuaca hujan gerimis dan sebagian warga Jakarta Barat masih terdampak banjir, tetapi tidak menyurutkan antusias warga masyarakat untuk menghadiri kegiatan taklim bulanan yang dilaksanakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Jakarta Barat yang berkerja sama dengan Dewan Kemakmuran Masjid Al Hikmah, Polsek Palmerah di masjid tersebut, Ahad (5/1).

Acara taklim itu dihadiri ratusan jamaah muslimin muslimat, yang sebagiannya merupakan korban terdampak banjir dengan ketinggian bervariasi dan masih belum selesai membersihkan dan merapikan keadaan di rumah masing-masing. Namun, mereka tetap antusias menghadiri taklim yang sudah rutin dilaksanakan secara bergiliran, di lima tempat se-Jakarta Barat itu.

“Saya mengapresiasi kepada Bapak Ibu yang hadir di taklim ini, meskipun rumah-rumahnya masih terdampak banjir,” kata Sakuri, Waliyul Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Jabodetabek dalam sambutannya.

“Saya pun mengapresiasi kepada Dewan Kemakmuran Masjid Al Hikmah, Polsek Palmerah yang telah memfasilitasi masjid ini untuk kegiatan taklim ini, semoga menjadikan royalti pahala yang terus-menerus mengalir,” imbuhnya.

Menurutnya, semua yang hadir di sini adalah karena terdorong keimanannya kepada Allah dan hari akhirat, sudah semestinya setiap langkah kegiatan para jamaah harus diproyeksikan (ditarik garis lurus) untuk kepentingan akhirat.

“Sekiranya Bapak Ibu tidak ingat akhirat, mungkin lebih enak di rumah saja tak hadir di tempat ini,” katanya.

Sakuri mengingatkan firman Allah dalam Al-Quran Surat An-Naml ayat 4, yang terjemahnya berbunyi, “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).”

Sementara itu, Naibul Imam Jama’ah Muslimin ( Hizbullah) Jakarta Barat Syareh Abu Salim, yang rumahnya juga terdampak banjir, meminta para amir mendata jumlah makmumnya yang menjadi korban banjir.

“Menjadi tanggung jawab seorang amir terhadap makmumnya, meski sekedar menanyakan keadaannya karena tidak dapat mengunjungi satu per satu, terlebih sulitnya jalan yang dilalui karena banjir, bukan hanya diam saja, merasa sudah tahu bahwa makmumnya terkena banjir dari informasi yang beredar, tapi seharusnya bisa terus memantau makmumnya meski hanya melalui WA atau telepon,” kata Syareh.

Hadir selaku pembicara dalam taklim tersebut Syamsuddin Ahmad, guru dan dai dari Cengkareng, dan Abul Hidayat Saerodjie, Ketua Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) dan Pengasuh Ponpes Al Fatah, Cileungsi, Bogor. (L/RS5/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)