Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jama’ah Muslimin Kutuk Serangan Biadab Israel ke Sekolah Al-Tabieen Gaza

sajadi Editor : Bahron Ansori - Ahad, 11 Agustus 2024 - 07:53 WIB

Ahad, 11 Agustus 2024 - 07:53 WIB

70 Views

Ilustrasi: Aksi bela Al-Qur'an di Jakarta, Indonesia. (Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengutuk serangan udara Militer Zionis Israel ke Sekolah Al-Tabi’een di daerah Daraj, Jalur Gaza, Sabtu (10/8) yang menyebabkan lebih dari 100 warga sipil terbunuh dan korban luka-luka yang tidak terhitung.

“Serangan keji dan brutal Zionis Israel tersebut adalah tindakan memalukan dan tidak pantas karena dilakukan bukan terhadap sasaran militer melainkan sekolah sehingga yang menjadi korban sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” kata Jama’ah Muslimin dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani oleh  Amir Majelis Ukhuwah,  Sakuri, Sabtu (10/8).

Dalam pernyataannya, Jama’ah Muslimin juga mendesak PBB untuk segera mengirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Jalur Gaza, yang skala kehancurannya jauh lebih dahsyat.

Terhadap kehancuran yang mengerikan di lokasi tersebut, berikut poin-poin pernyataan Jamaah Muslimin (Hizbullah):

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Mengutuk kebiadaban Zionis Israel tersebut yang semakin menegaskan bahwa tindakan mereka terhadap Gaza adalah genosida yang terencana dan massif dengan menggunakan mesin-mesin pembunuh berskala besar yang sesungguhnya terlarang digunakan di Gaza bahkan di wilayah sipil manapun di dunia;

Menyerukan kepada PBB dan dunia internasional untuk segera mengambil tindakan represif terhadap Israel agar tidak berlanjut serangan-serangan brutal yang merenggut lebih banyak nyawa masyarakat sipil yang tidak berdosa.  PBB agar meneruskan upaya hukum yang sedang berlangsung di Mahkamah Internasional dan menjatuhkan hukuman atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel dan terus menyiapkan skema penghentian pendudukannya di Palestina.

Sudah saatnya juga PBB menjawab pertanyaan warga dunia mengapa  tidak kunjung mengirimkan Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza sementara di lokasi konflik yang skala kehancurannya jauh lebih ringan dari Gaza diterjunkan pasukan gabungan berikut bantuan kemanusian penuh dukungan internasional.

Mengingatkan kepada para pemimpin Amerika Serikat, Perancis dan Inggris serta negara-negara pendukung Israel untuk menghentikan dukungannya terhadap kejahatan Israel.  Sudah cukup Anda mengotori tangan dan wajah Anda semua dengan darah warga Palestina.

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

Mengapresiasi sikap pemerintah Indonesia yang mendesak Dewan Keamanan PBB melakukan investigasi secara menyeluruh terkait tindakan Israel tersebut dan mendorong dikirimkannya lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Indonesia.

Mengajak masyarakat internasional untuk terus menyuarakan dukungan bagi Palestina dan menggelorakan aksi damai yang diikuti berbagai kalangan dan usia di seluruh dunia termasuk memboikot semua industri yang selama ini menyokong kejahatan Zionis Israel.  Saat ini Gaza memerlukan bantuan dari warga dunia lebih darai waktu-waktu sebelumnya, maka diserukan agar penggalangan bantuan terus dilakukan dengan massif dan terkoordinir.

Mengajak umat Islam di mana pun berada, khususnya para pemimpin muslimin, untuk bergerak aktif dalam menghimpun kekuatan dari berbagai sumber termasuk dari bersatunya segenap unsur internal bangsa Palestina agar terbangun kekuatan yang nyata untuk menghentikan kejahatan yang selama ini menghambat terwujudnya kedamaian dunia Islam diingatkan agar terus berdoa untuk keselamatan warga Palestina dan Masjidil Aqsa. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Universitas Al-Azhar Gaza sebelum dan sesudah Israel mengebom institusi tersebut. (Sumber: MEMO)
Palestina