Jakarta, 25 Ramadhan 1434/2 Agustus 2013 (MINA) – Jama’ah Muslimin (Hizbullah) sampaikan pernyataan sikap terkait krisis yang dihadapi di Mesir pada kedutaan besar Palestina untuk Indonesia. Pernyataan sikap tersebut disampaikan terkait konflik di Mesir yang hingga saat ini masih terus berlangsung.
Sekretaris satu kedutaan besar Palestina untuk Indonesia, Taher Hamad, menyikapi positif upaya Muslimin di Indonesia dalam usahanya menghentikan pertumpahan darah yang terjadi di Mesir.
Diantara pernyataan sikap tersebut diantaranya, bahwa Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan pembantaian yang mengakibatkan korban di kalangan warga sipil, dan hendaknya permasalahan tersebut diselesaikan dengan cara damai antarsesama kaum muslimin, tidak melibatkan pihak ketiga yang sengaja mengadu domba umat Islam untuk kepentingan mereka.
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) mengingatkan bahwa menjadi tanggung jawab seluruh umat Islam untuk mendukung mereka yang taat kepada Allah. Terlebih posisi Mesir memiliki kedudukan cukup penting bagi dunia Arab dan bagi upaya pembebasan Masjid Al-Aqsha dan kemerdekaan Palestina.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Sementara itu, menaggapi permasalah politik yang terjadi di Mesir saat ini, Mr. Taher Hamad, mengatakan kepada Miraj News Agency (MINA), tidak ada pengaruh yang signifikan bagi Palestina.
“Konflik yang terjadi di Mesir, tidak ada pengaruh yang signifikan untuk Palestina, pemerintahan Mursi adalah pemerintahan yang bagus, hanya saja harusnya Mursi memperkuat bidang perekonomian terlebih dahulu, ketimbang bidang yang lain,” katanya.
Menegakkan Khilafah Wujud Kesatuan Umat Islam
Dalam Surat Pernyataan Sikap Jama’ah Muslimin (Hizbullah) atas pergolakan situasi di Mesir yang disampaikan delegasinya, Ustadz Yakhsyallah Mansur menekankan pentingnya kaum muslimin seluruh dunia kembali pada Pimpinan Allah dan Rasul-Nya, serta bersatu-padu merapatkan barisan dalam satu shaf kaum muslimin secara terpimpin dalam wujud Khilafah ‘alaa Minhaajin Nubuwwah (Khilafah yang mengikuti jejak kenabian).
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Dalam pertemuan itu, Ustadz Yakhsyallah Mansur menyatakan, situasi seperti yang terjadi di Mesir saat ini menjadi pembelajaran kepada seluruh kaum muslimin untuk tidak terjebak dalam konspirasi pihak luar yang merugikan persatuan dan kesatuan umat Islam.
Ketua Majelis Tarbiyah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) itu menegaskan, pentingnya menyadarkan umat Islam bahwa menegakkan Khilafah adalah murni berasal dari ajaran agama (Ad-Dien) bukan merupakan doktrin politik.
“Hal ini harus dimulai dengan penyadaran umat Islam mengenai pentingnya menegakkan khilafah tidak harus dengan cara-cara politis misalnya dengan melakukan kudeta pemerintahan negeri muslim yang sudah ada karena pada hakikatnya setiap muslim di dalam hati mereka pasti berharap munculnya kepemimpinan khilafah di tengah-tengah umat Islam.
Menanggapi pernyataan tersebut, mengenai penegakkan khilafah, Taher Hamed berkomentar bahwa hal itu memang seharusnya dilakukan. “Ajakan tersebut sudah tepat dan menempuh cara-cara yang telah dilakukan jama’ah muslimin saat ini,” ujarnya. (L/P015/P02/R2).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)