Jama’ah Muslimin Sampaikan Tausiyah Idul Adha 1443 H: Jaga Ukhuwah di Tengah Perbedaan

Bogor, MINA – Wadah kesatuan umat Islam Jama’ah Muslimin () melalui keterangan tertulisnya ditandatangani sekretaris umumnya Abu Ahmad Sudarmaji di Bogor, Kamis (7/7) menyampaikan Tausiyah 1443 H.

Dalam tersebut, Jama’ah Muslimin menyampaikan syariat Islam sangat menekankan Ukhuwah dan Kebersamaan di antara sesama umat Islam sebagaimana hikmah yang terkandung dalam seluruh ibadah termasuk Ibadah Haji yang dilakukan umat Islam saat ini.

Pada realitanya tahun ini terjadi perbedaan dalam penentuan 1 Dzulhijjah 1443 H yang berimplikasi pada berbedanya Hari Raya dan Hari Tasyrik di antara ummat Islam.

Berkenaan dengan hal tersebut, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menyerukan agar kaum muslimin bersikap tasamuh dan menerima realita tersebut dengan tetap menjaga ukhuwah dan kebersamaan serta dapat menghormati perbedaan sebagaimana tuntunan Al-Quran dalam Surah Ali Imran ayat 103, Surah Al-Mu’minun ayat 52 dan Surah Al Hujurat ayat 10.

Perbedaan dalam hal tersebut dapat diatasi jika umat Islam melaksanakan Keputusan Konferensi Internasional Penyatuan Kalender Islam di Istanbul Turki pada tanggal 28-30 Mei 2016/21-23 Sya’ban 1437 H yaitu dengan menggunakan Rukyat Global dalam menentukan kalender Hijriah.

Selain itu, syariat Islam melarang umat Islam berpuasa di Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik sebagaimana hadits berikut: Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.” (HR. Muslim). Dalam hadits lain disebutkan bahwa, “Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim).

“Semoga Allah menolong kita untuk melaksanakan setiap ibadah sesuai tuntunan syariat dan melindungi kita dari semua fitnah, aamiin,” pungkas Agus.(L/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)