JAMAAH MUSLIMIN SIAPKAN PASUKAN DAKWAH DARI TINGKAT DASAR

Jamaah Muslimin (Hizbullah) Ir. Agus Priyono (Gambar: Rudi/MINA)" width="300" height="224" /> Amir Dakwah Pusat Jamaah Muslimin (Hizbullah) Ir. Agus Priyono (Gambar: Rudi/MINA)

Jakarta, 18 Muharram 1437/31 Oktober 2015 (MINA) – Majelis Dakwah Jamaah Muslimin (Hizbullah) melaksanakan pelatihan dai untuk menyiapkan Pasukan Dakwah yang dimulai dari tingkat dasar.

Pelatihan dai yang dimulai Jumat (30/10) malam di Cibubur, Jakarta Timur, selama beberapa hari, tahap awal diikuti oleh calon-calon dai atau yang sudah dai dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.

“Pelatihan dai kali ini adalah pelatihan dai tingkat dasar untuk wilayah Jabodetabek yang nantinya akan berkembang ke wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Peserta pelatihan dai ini akan menjadi Pasukan Dakwah nantinya,” kata Agus Priyono, Amir Dakwah Pusat Jamaah Muslimim (Hizbullah) kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Agus menjelaskan, setelah pelatihan, para peserta akan dilanjutkan pada pembinaan, penugasan untuk berdakwa.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

“Sehingga kegiatan dakwah tidak berhenti, tidak hanya sekedar pelatihan,” katanya.

Menurut Agus, keberagaman pemahaman tentang Islam membuat munculnya berbagai kelompok yang masih menginterprestasikan Islam dengan caranya sendiri-sendiri dalam bentuk kelompok-kelompok dengan pemahaman sendiri.

Dia menilai, kelompok-kelompok yang dianggap menyimpang oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ulama di kalangan umat Islam, sekarang semakin bebas dan semakin leluasa bergerak.

“Dalam situasi saat ini, kita tetap harus kembali kepada Al-Quran untuk menyampaikan dakwah sebaik-baiknya, sehingga mereka mendapatkan pemahaman yang baik tentang Islam dan menyatukan umat dalam satu pemahaman yang benar sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya,” ujar Agus.

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Banyak perpecahan di kalangan umat Islam, kata Agus, terjadi akibat korban politik dan pemikiran-pemikiran tertentu, bahkan dari non-Muslim yang sengaja mengacaukan dan memodali mereka dengan tujuan mengadu domba dan menghancurkan umat Islam.

“Hingga akhirnya Muslimin sedunia nantinya melaksanakan Islam sesuai tuntunan Allah, Rasulullah dan sunnah Khulafaurrasyidin. Dalam satu faham, dalam satu jamaah sebagai umatan wahidah (satu). Itulah yang harus kita bangun dan kita rangkai melalui dakwah yang terus menerus,” tambahnya. (L/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain