Kabupaten Bogor, MINA – Wadah kesatuan ummat Islam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) menetapkan tanggal 1 Syawwal 1441 H jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021 Masehi.
Keputusan tersebut dibacakan oleh Imaam Yakhsyallah Mansur di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Kab. Bogor, Selasa (11/5), berdasarkan hasil laporan hisab dan rukyah dari berbagai wilayah di Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, dan lainnya.
Pusat Observasi Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang bermarkaz di Masjid Baitul Muttaqien, Bekasi, yang mendapatkan amanah menerima laporan rukyah dari berbagai wilayah menyatakan, seluruh perwakilan yang melakukan rukyatul hilal, baik di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupun di luar negeri tidak melihat hilal.
“Dengan demikian, Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga 1 Syawwal ditetapkan 13 Mei 2021,” kata Imaam Yakhsyallah.
Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership
Untuk itu menurut Imaam, umat Islam mengawali bulan harus melihat hilal, usaha melihat hilal adalah fardu kifayah, melihat hilal untuk Ramadhan maupun bulan-bulan yang lain.
“Melihat hilal harus dilaksanakan setiap awal bulan, adapun melihat hilal adalah saat terbenamnya matahari,” kata Imaam.
Sementara Sheikh Abdullah Bin Suleiman Al Manea, anggota Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi dan penasihat di Mahkamah Kerajaan, mengatakan, tahun ini Ramadhan berjumlah 30 hari.
“Itu artinya, Idul Fitri akan dirayakan pada Kamis, 13 Mei, menurut perhitungan astronomis,” katanya .Al Shorouq Online melaporkan Senin (10/5)
Baca Juga: Ketum UAR Apresiasi Anggotanya dari NTT yang Lulus Pelatihan Water Rescue
Ini menandai pertama kalinya Saudi mengumumkan tanggal kalender Islam menggunakan teknologi astronomi daripada penampakan bulan secara visual (hilal). (L/R4/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syubban Camp, Perkuat Jiwa Kepemimpinan untuk Pembebasan Baitul Maqdis