Al-Quds, 10 Ramadhan 1436/27 Juni 2015 (MINA) – Sebanyak 350 ribu kaum Muslimin menunaikan shalat Jumat kedua Ramadhan 1436 Hirjriyah di Masjid Al-Aqsha, mayoritas dari mereka adalah warga yang tinggal di Tepi Barat.
Syaikh Azzam Khatib, Kepala Departemen Wakaf Islam di Al-Quds mengatakan, perkiraan jamaah Jumat di Masjid Al-Aqsha mencapai kisaran 350 ribu orang, mayoritasnya dari Tepi Barat, demikian World Bulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Hal itu terjadi hanya sehari setelah Kepolisian Israel di Al-Quds mengumumkan pihaknya akan menghalangi masuknya jama’ah kaum Muslimin yang akan shalat Jumat di Al-Aqsha, Kota Al-Quds Palestina, khususnya laki-laki yang berusia di bawah 40 tahun.
Dalam keterangan persnya, Kepolisian Israel melarang para laki-laki asal Tepi Barat yang berusia di bawah 40 tahun. Sementara yang berumur di atasnya tidak perlu izin khusus untuk dapat memasuki kiblat pertama bagi umat Islam itu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Kami belum menentukan peraturan apa pun bagi jama’ah wanita,” kata sumber Kepolisian Israel mengatakan. Mereka juga mengklaim akan menempatkan personelnya di semua wilayah Al-Quds, khususnya di sekitar Masjid Al-Aqsha.
Khatib Jumat, Syaikh Ismail Nawahidah membahas tentang keutamaan bulan Ramadhan.
Para jamaah berdatangan ke Masjid Al-Aqsha sejak pagi hari, jalanan di Al-Quds penuh, terutama di kawasan pusat kota, jalur kendaraan mengalami kemacetan sejak pagi.
Pasca sholat Jumat, ratusan warga melakukan aksi solidaritas untuk tawanan Khidir Adnan, yang tengah mogok makan sejak 50 hari lalu di penjara Israel. (T/P011/R05)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)