Karachi, MINA – Ribuan anggota Jamaat Islami (JI) menggelar aksi turun ke jalan di jalan utama Karachi, Ahad (17/12), mendukung Palestina dan menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Para pemrotes menggelar aksi bertajuk ‘Longmarch ribuan massa untuk Al-Quds’ dari jalan utama NIPA Chowrangi ke Hasan Square.
Sejumlah massa dari berbagai lapisan masyarakat membawa plakat dan spanduk dan meneriakkan slogan-slogan melawan AS dan Israel, serta mengibarkan bendera Palestina.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Sementara yang lain melukis wajah mereka dengan warna merah, hitam, hijau dan putih, warna bendera Palestina. The Express Tribune melaporkan.
“Kami menyeru kepada semua negara Muslim untuk membentuk tentara Muslim dan mata uang bersama untuk menghadapi musuh-musuh Islam,” kata Pimpinan JI Sirajul Haq dalam orasinya.
Menurutnya, tahun 2018 akan menjadi tahun pembebasan Palestina.
Dia juga menyesalkan, penguasa negara-negara Muslim kurang melakukan apa-apa, tapi setidaknya warganya sudah bergerak.
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
“Cinta untuk Baitul Muqaddas, Yerusalem, adalah bagian dari keyakinan Muslim,” kata Haq, menambahkan bahwa demonstrasi kali ini menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.
Dia mendesak dunia Muslim untuk mengusir diplomat AS dari negara mereka masing-masing untuk memprotes langkah AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
“Kami bergerak terbangun dan kami memberikan pesan yang sangat jelas kepada AS dan Israel,” katanya.
Dia juga menekankan, umat Islam tidak akan mengizinkan siapa pun untuk menyakiti Baitul Muqaddas.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Haq menyayangkan bahwa umat Islam di seluruh dunia tidak bersatu.
“Karena pembebasan Al-Quds sepenuhnya bergantung pada kesatuan umat Muslim,” tegasnya.
Turut berbicara dalam orasi, Pimpinan JI Karachi Hafiz Naeemur Rehman, Wakil Presiden Liga Muslim Mili Dr Muzammil Iqbal dan ulama lainnya. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan