Jambi, MINA – Pemerintah Provinsi Jambi pekan ini mengubah status kesiapsiagaan menjadi siaga darurat menghadapi musim kemarau, sehingga mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Statusnya bakal naik dalam pekan ini, jadi diminta kepada semua pihak agar bersama-sama, dengan persatuan kita, mudah-mudahan karhutla mampu kita atasi dan mampu kita minimalisasi dengan baik,” kata Gubernur Jambi Al Haris kepada wartawan, Jumat (13/6).
Ia mengatakan, walaupun Jambi masuk musim kemarau, potensi hujan tetap terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang. Pemerintah berbareng pihak mengenai telah melakukan persiapan menghadapi ancaman karhutla tahun 2025.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan, kemarau tahun ini masuk kategori basah, artinya panas, namun ada hujan.
Baca Juga: Tokoh Lintas Agama dan Masyarakat Adat Desak Pencabutan Izin Tambang di Pulau-Pulau Kecil
Setelah status karhutla dinaikkan menjadi siaga darurat, pihaknya berbareng tim campuran dalam waktu dekat melakukan apel campuran persiapan mengecek kesiapan personel dan peralatan untuk mendukung kegiatan, termasuk mendirikan posko lapangan.
Bachyuni menjelaskan sudah ada tiga kabupaten di Jambi yang mengusulkan permintaan status siaga darurat, artinya syarat tersebut sudah cukup untuk meningkatkan status sebagaimana yang telah diatur oleh pemerintah.
“Muaro Jambi, Tanjabbar dan Sarolangun mengusulkan perubahan status, artinya syarat sudah mencukupi (minimal tiga kabupaten) pekan ini kita ubah statusnya,” ujarnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Koh Dennis Lim Nilai Peluang Dakwah di Tiongkok Semakin Terbuka