Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan Menyerah! Cara Ilmiah dan Islami Menghadapi Ujian Hidup

Bahron Ansori Editor : Rudi Hendrik - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi

Dalam kehidupan, setiap manusia pasti menghadapi berbagai tantangan dan ujian. Kesulitan dalam pekerjaan, pendidikan, hubungan sosial, maupun kondisi ekonomi sering kali membuat seseorang merasa putus asa. Namun, menyerah bukanlah solusi yang bijak, karena setiap masalah memiliki jalan keluar. Baik dari perspektif ilmiah maupun syar’i, sikap pantang menyerah adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dunia dan akhirat.

Dari sudut pandang psikologi, ketahanan diri atau resilience merupakan faktor utama yang membedakan individu yang berhasil dengan yang mudah menyerah. Resilience adalah kemampuan seseorang untuk bangkit kembali setelah mengalami kegagalan atau tekanan hidup.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki ketahanan mental yang baik cenderung lebih optimis dan mampu mengatasi rintangan dengan cara yang lebih efektif. Mereka tidak melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya, tetapi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Secara fisiologis, otak manusia memiliki mekanisme neuroplastisitas, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dan membentuk jalur saraf baru berdasarkan pengalaman. Ketika seseorang menghadapi kesulitan dan tetap berusaha mencari solusi, otaknya menjadi lebih tangguh dalam merespons tekanan.

Baca Juga: Optimis: Kunci Kesuksesan Hidup Dunia dan Akhirat

Dengan kata lain, semakin sering seseorang menghadapi tantangan dan berusaha mengatasinya, semakin kuat pula daya pikir dan mentalnya dalam menghadapi masalah di masa depan. Oleh karena itu, menyerah hanya akan menghambat perkembangan diri, sementara bertahan dan terus berjuang akan membuat seseorang lebih kuat.

Dalam Islam, sikap pantang menyerah sangat dianjurkan dan berkaitan erat dengan konsep sabar. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Anfal: 46). Kesabaran bukan sekadar menahan diri dari rasa putus asa, tetapi juga berusaha dengan sungguh-sungguh sambil tetap bertawakal kepada Allah. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallm juga mengajarkan bahwa setiap cobaan yang menimpa seorang mukmin adalah bentuk kasih sayang Allah untuk mengangkat derajatnya dan menghapus dosa-dosanya.

Setiap kesulitan yang dialami manusia pasti memiliki hikmah tersendiri. Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallm bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Dia akan memberinya cobaan.” (HR. Bukhari). Dengan kata lain, setiap ujian adalah sarana bagi seseorang untuk memperbaiki diri dan semakin dekat kepada Allah. Banyak orang yang justru menemukan potensi terbaiknya setelah melewati berbagai kesulitan. Oleh sebab itu, menghindari tantangan atau menyerah di tengah jalan hanya akan menjauhkan seseorang dari kesuksesan dan pertolongan Allah.

Sejarah Islam juga memberikan banyak contoh tentang keteguhan hati dalam menghadapi ujian. Nabi Nuh AS berdakwah selama ratusan tahun meskipun hanya sedikit pengikut yang menerima ajarannya. Nabi Musa AS menghadapi kezaliman Fir’aun dengan penuh kesabaran dan keberanian. Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wasallm pun mengalami berbagai tekanan dari kaum Quraisy, termasuk ancaman dan siksaan, tetapi beliau tetap teguh dalam menyebarkan Islam. Kisah-kisah ini mengajarkan bahwa setiap kesuksesan membutuhkan perjuangan, dan kegigihan adalah kunci untuk mencapainya.

Baca Juga: Perkuat Ekosistem Halal, BPJPH Tandatangani Kerja Sama dengan 8 Lembaga

Dalam kehidupan sehari-hari, sikap pantang menyerah membawa banyak manfaat. Dalam dunia kerja, orang yang tetap gigih meskipun menghadapi kegagalan cenderung lebih sukses dalam kariernya. Dalam pendidikan, siswa yang tidak mudah putus asa dalam belajar akan memiliki pemahaman yang lebih baik dan mampu meraih prestasi tinggi. Dalam hubungan sosial, individu yang tetap berusaha memahami dan memperbaiki komunikasi dengan orang lain akan memiliki hubungan yang lebih harmonis. Dengan kata lain, ketekunan dan semangat untuk terus berusaha sangat menentukan kualitas hidup seseorang.

Islam memberikan beberapa strategi agar seseorang tidak mudah menyerah dalam hidup. Salah satunya adalah tawakal kepada Allah, yaitu meyakini bahwa setiap usaha akan mendapatkan hasil terbaik dari-Nya. Selain itu, memperbanyak doa, seperti doa yang diajarkan Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallm, “Ya Allah, janganlah Engkau serahkan urusanku kepada diriku sendiri walaupun sekejap mata.” Meningkatkan keimanan dengan memperbanyak ibadah dan membaca Al-Qur’an juga akan memperkuat hati dalam menghadapi ujian. Selain itu, mencari lingkungan yang positif dapat membantu seseorang tetap semangat dalam menghadapi tantangan.

Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan ujian dan cobaan. Dari sudut pandang ilmiah, manusia memiliki kemampuan untuk terus berkembang dan beradaptasi jika tetap berusaha. Dari perspektif syar’i, kesabaran dan tawakal kepada Allah menjadi kunci utama dalam menghadapi segala kesulitan. Dengan menggabungkan kedua prinsip ini, seseorang dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan tidak mudah menyerah. Semoga kita semua menjadi bagian dari orang-orang yang kuat dalam menghadapi ujian kehidupan dan meraih keberkahan di dunia maupun di akhirat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pemerintah Tegaskan Komitmen Dorong Penguatan Ekspor Produk Halal

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Kolom
Kolom
Tausiyah
Tausiyah