Oleh Nada Widiana, Mahasiswi Politeknik Bisnis Mayasari Tasikmalaya, Aktivis Fatayat Niyabah Tasikmalaya
Allah Subhanahu Wa Ta’alaa berfirman di dalam Surat Al-Ahzab ayat 59:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Ayat ini berisi perintah Allah agar kaum Muslimat memakai jlbab untuk menutup auratnya.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Pada ayat lain, surat An-Nuur ayat 31, Allah juga memerintahkan kewajiban menutup aurat bagi wanita Muslimah.
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
Artinya: “dan jangan lah mereka menampakkan perhiasannya (aurat), kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.”
Aurat laki-laki Muslim yang harus ditutup yakni di antara pusar sampai lutut. Sementara batasan aurat wanita Muslimah yakni: seluruh anggota tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangannya.
Selain itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga menyatakan mengenai batasan aurat wanita Muslimah. Berdasarkan hadits Abu Dawud, dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, Nabi bersabda :
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ فَأَعْرَضَ عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ
Artinya: Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun berpaling darinya, dan bersabda, ‘Wahai Asma, sesungguhnya seorang wanita (Muslimah) itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini’, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya.”
Kebanyakan dari kita telah mengetahui perintah menutup aurat, tapi banyak juga saudara-saudara kita yang enggan untuk menutup auratnya terutama perempuan.
Masih banyak perempuan-perempuan yang senang memamerkan auratnya. Padahal mereka mengetahui perintah tersebut. Bahkan mereka mengetahui balasan di akhirat nanti akibat tidak menutup aurat. Namun mereka menyepelekannya begitu saja.
Padahal dalam Islam wanita Muslimah itu sangat dimuliakan. Namun justru mereka sendirilah yang telah mengumbar auratnya. Sehingga kebanyakan dari mereka menjadi wanita yang tidak terhormat lagi.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Adapun akibat tidak menutup aurat yaitu ia akan mendapatkan dosa. Apabila perempuan, ia akan mudah mendatangkan gangguan dari laki-laki yang tidak baik, menjadikan turunnya harga diri, merusak keimanan, mudah untuk dirayu syaitan dan masih banyak lagi.
Karena itu, saudariku, apabila seorang wanita sengaja memamerkan auratnya kepada yang bukan mahromnya, itu akan sama artinya menyeret ayahnya, saudara laki-lakinya, dan anak laki-lakinya ke dalam perbuata ndosa. Na’udzubillahi min dzalik.
Betapa baiknya mereka menyayangi kita, apalagi seorang ayah yang rela panas-panasan kerja banting tulang dari pagi hingga petang, dengan keringat bercucuran. Itu semua mereka lakukan untuk kita, tapi apa balasan kita ? Jangan sampai kita menyakitinya di akhirat pula.
Oleh karena itu mari kita sama-sama untuk memperbaiki diri kita agar kita bisa membahagiakan kedua orangtua kita dan keluarga kita di akhirat nanti, dengan menghadiahkan surga untuk mereka, melalui tahapan meutup aurat dan beramal shalih.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Buat kalian yang senantiasa menutup aurat ,janganlah berkecil hati, karena kalian telah melaksanakan apa yang telah di perintahkan oleh Allah kepada kita.
Yakinlah Allah akan membalas kita semua dengan pahala yang berlipat ganda dan Insya-Allah, Allah akan menggantikan semua rasa panas, gerah, dan risih yang kita pendam dan rasakan selama menutup aurat dengan surga-Nya. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Mudah-mudahan kita semua senantiasa bisa menutup aurat kita dan senantiasa bisa Istiqamah untuk selalu berada di jalan Allah. Aamiin. (A/nad/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang