Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jangan Takut Gagal, Takutlah Jika Tak Pernah Mencoba

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Ulet adalah kekuatan untuk meraih sukses (foto: ig)

ADA satu hal yang sering menahan langkah banyak orang: ketakutan akan gagal. Ia datang dengan wajah penuh keraguan, berbisik lembut namun menjerat kuat. “Bagaimana kalau tidak berhasil?” “Bagaimana kalau ditertawakan orang?” “Bagaimana kalau semua usahaku sia-sia?”

Pertanyaan-pertanyaan itu menumpuk menjadi tembok tinggi yang memisahkan mimpi dari kenyataan. Padahal, di balik tembok itu, mungkin sudah menunggu masa depan yang indah, hanya saja kita tak pernah berani mengetuknya.

Gagal bukanlah akhir. Ia hanyalah sebuah perhentian kecil tempat kita belajar memperbaiki arah. Seperti anak kecil yang jatuh berkali-kali sebelum bisa berjalan tegak, begitu pula kehidupan ini. Tidak ada keberhasilan tanpa jejak kegagalan. Tidak ada kemenangan tanpa luka. Semua yang besar berawal dari keberanian untuk mencoba — meski belum tentu menang.

Bayangkan jika Thomas Edison berhenti setelah percobaan ke-99-nya. Dunia mungkin akan lebih lama mengenal cahaya. Bayangkan jika para penemu, para dai, para pejuang, takut untuk melangkah karena khawatir disalahkan atau dicemooh. Takkan ada perubahan, takkan ada kemajuan, dan dunia akan tetap diam dalam kegelapan.

Baca Juga: Jangan Kejar Cepat Kaya, Kejarlah Cepat Bermanfaat

Orang yang takut gagal sering kali lupa bahwa tidak mencoba adalah bentuk kegagalan paling nyata. Sebab saat engkau berhenti sebelum memulai, engkau telah menolak kesempatan yang mungkin menjadi titik balik hidupmu.

Mungkin di balik satu langkah kecilmu yang ragu, Allah telah menyiapkan pintu besar menuju takdirmu yang gemilang. Tapi engkau tak akan tahu, jika tak berani mengetuknya.

Hidup bukan tentang selalu benar atau selalu menang. Hidup adalah tentang berani melangkah meski hati gemetar. Tentang terus berjuang meski dunia tak mendukung. Tentang tetap mencoba meski tak ada yang menjamin berhasil.

Karena setiap usaha, sekecil apa pun, tidak akan pernah sia-sia di sisi Allah. Bukankah Dia telah berfirman, “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm: 39). Usaha itulah yang akan menjadi saksi bahwa kita pernah berani melawan rasa takut, bahwa kita pernah mencoba meski belum berhasil.

Baca Juga: Bank Syariah Sragen Dorong Literasi Keuangan Masyarakat Desa

Kadang kita lupa, kegagalan bukan musuh — ia guru yang menyamar. Ia datang untuk mengajarkan ketangguhan, menguji kesabaran, dan memperlihatkan siapa yang benar-benar serius dalam perjuangan. Orang yang gagal lalu berhenti, kehilangan segalanya. Tapi orang yang gagal lalu bangkit, justru sedang menyiapkan jalan menuju keberhasilan yang sejati.

Sungguh, dunia ini tidak memberi tempat bagi mereka yang hanya bermimpi tanpa tindakan. Mimpi hanyalah bayangan kosong jika tidak diiringi langkah nyata. Tak ada gunanya seribu rencana tanpa satu keberanian untuk memulai. Bahkan langkah pertama yang goyah jauh lebih berharga daripada seribu teori yang tak pernah diwujudkan.

Ketika engkau mencoba dan gagal, engkau masih bisa bangkit. Tapi ketika engkau tidak mencoba sama sekali, engkau telah menutup pintu kesempatanmu sendiri. Maka jangan takut gagal — takutlah jika hatimu terlalu nyaman dalam diam, terlalu takut untuk melangkah, terlalu sibuk menimbang sampai lupa berjalan.

Lihatlah burung yang belajar terbang; ia tidak menunggu angin sempurna. Ia mengepakkan sayapnya meski langit tampak tinggi dan menakutkan. Lihatlah benih di tanah; ia harus retak dulu sebelum tumbuh. Lihatlah ombak di laut; ia harus pecah di karang untuk menjadi indah. Begitu pula hidup ini — terkadang kita harus patah lebih dulu untuk belajar tumbuh lebih kuat.

Baca Juga: Demo Day 2025 HASAN.VC Hadirkan 50 Startup Global untuk Inovasi Halal dan Etis

Beranilah mencoba, meski hasilnya belum tentu. Karena yang penting bukan seberapa cepat engkau tiba, tapi seberapa tulus engkau melangkah. Hidup ini bukan tentang siapa yang paling cepat sukses, tapi siapa yang paling kuat bertahan saat badai datang.

Jangan biarkan ketakutan mengurung mimpimu. Jangan biarkan suara pesimis orang lain memadamkan semangatmu. Dunia ini penuh dengan orang-orang yang dulunya gagal, tapi kini berdiri gagah karena mereka tak menyerah. Mereka mencoba lagi, lagi, dan lagi — hingga kegagalan pun menyerah pada keteguhan mereka.

Jika hari ini engkau gagal, tersenyumlah. Artinya engkau sedang hidup. Artinya engkau sedang belajar. Dan yang belajar takkan selamanya salah. Suatu hari, keberhasilan akan datang dengan tenang, menepuk bahumu, dan berkata: “Akhirnya, kau sampai juga.”

Maka hari ini, berhentilah takut gagal. Gagal itu manusiawi, tapi tidak mencoba itu penyesalan. Pegang keyakinanmu erat-erat. Melangkahlah, meski pelan. Karena setiap langkahmu yang jujur akan dicatat oleh langit.

Baca Juga: Bank Syariah Sragen Ajak Pelajar Lawan Pinjol Ilegal dan Judi Online

Percayalah, Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan usaha hamba yang berani mencoba.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 7 Cara Membangun Usaha yang Tahan Banting dan Berkembang Pesat

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Preneur
MINA Preneur
Kolom
MINA Preneur