BANYAK orang berpikir bahwa taat kepada Allah itu tugas orang tua. Seolah-olah kewajiban untuk shalat tepat waktu, menutup aurat, atau meninggalkan maksiat itu hanya berlaku ketika uban sudah tumbuh dan tongkat sudah di tangan. Tapi benarkah begitu? Apakah kita harus menunggu tua, renta, dan tak berdaya baru mau serius mendekat kepada Allah?
Jawabannya: Tidak.
Untuk kamu, para Gen Z yang tumbuh di era serba digital, penuh dinamika, dan di tengah derasnya arus informasi—ketaatan bukanlah beban. Justru, ia adalah puncak keren yang sesungguhnya. Mengapa? Karena dalam dunia yang menawarkan segala bentuk kesenangan instan, memilih taat adalah bentuk keberanian yang luar biasa. Dan keberanian itu, sobat muda, adalah ciri pemenang sejati.
1. Ketaatan Bukan Milik Orang Tua Saja
Siapa bilang taat itu baru untuk orang tua? Justru di masa mudamu inilah kesempatan terbaik untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya tentang empat perkara, salah satunya: masa mudanya, untuk apa dihabiskan?” (HR. Tirmidzi)
Baca Juga: Hidupmu Berarti, Karena Allah Tidak Menciptakanmu Sia-Sia
Pertanyaannya sederhana: masa muda kamu sekarang dipakai untuk apa? Untuk scroll TikTok tanpa arah? Untuk ngepoin selebgram atau binge-watching drama tanpa henti?
2. Taat Itu Powerful, Bukan Membosankan
Banyak Gen Z merasa bahwa menjadi taat itu membosankan, penuh batasan, dan nggak asyik. Padahal, ketaatan justru membebaskan jiwa dari belenggu dunia. Taat bukan berarti hidup tanpa kesenangan, tapi hidup dengan arah dan tujuan yang mulia.
Taat itu berarti kamu paham kenapa kamu hidup. Kamu tahu mana yang baik, mana yang buruk. Kamu punya kontrol diri yang kuat saat yang lain hilang arah. Di saat teman-temanmu terjebak dalam krisis identitas, kamu berdiri tegak dengan prinsip. Dan itu… luar biasa keren!
3. Ketaatan Membentuk Mental Juara
Bayangkan dua orang: satu bebas berbuat apa pun tanpa batas, dan satu lagi tahu kapan harus berhenti, tahu mana yang halal dan haram, serta tahu tujuan hidupnya. Siapa yang lebih kuat?
Baca Juga: Menyeberang Jalan dengan Earphone di Telinga, Bahaya untuk Diri Sendiri dan Orang Lain
Jelas, yang kedua.
Karena menjadi taat itu butuh tekad, kesadaran, dan latihan mental. Itu seperti melatih otot, tapi untuk jiwa dan hati. Dan para pemenang sejati adalah mereka yang mampu melawan hawa nafsunya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang kuat bukanlah yang menang dalam gulat, tetapi yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.” (HR. Bukhari)
4. Muda Bukan Alasan untuk Menunda Taat
Kematian tidak pernah menunggu kita tua. Ia tidak mengenal usia. Banyak di antara kita yang kehilangan teman sebaya secara tiba-tiba. Kita tidak pernah tahu, kapan giliran kita.
Jadi, apakah kita mau menunda taat sampai tua, padahal belum tentu sempat sampai ke sana?
Baca Juga: Empat Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Lolos APIE di Jepang
Jangan tunggu sinyal malaikat maut baru sadar pentingnya sujud. Jangan tunggu jasad terbujur kaku baru menyesal tak pernah bersimpuh di sepertiga malam. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan jauh dari Allah.
5. Ketaatan Itu Kebutuhan, Bukan Sekadar Kewajiban
Seperti tubuh butuh makan, jiwa kita butuh ketaatan. Tanpa itu, jiwa kita kosong. Makanya, banyak anak muda yang merasa hampa walau hidupnya serba ada. Karena yang hilang bukan fasilitas, tapi makna.
Ketika kita dekat dengan Allah, hati jadi tenang. Kita nggak mudah galau, nggak gampang cemas dengan penilaian orang, dan tahu ke mana arah hidup. Itulah mengapa ketaatan adalah bentuk self-care terbaik yang bisa kamu berikan untuk dirimu sendiri.
6. Generasi Hebat Lahir dari Ketaatan di Masa Muda
Lihatlah para sahabat Rasulullah ﷺ. Banyak di antara mereka yang muda, energik, dan taat sejak usia belia. Ada Ali bin Abi Thalib yang memeluk Islam sejak kecil. Ada Usamah bin Zaid yang jadi panglima perang di usia 18 tahun. Ada Aisyah binti Abu Bakar yang menjadi ahli hadis sejak remaja.
Baca Juga: Sekolah Boleh Formal, Tapi Belajar Harus Total!
Mereka tidak menunggu tua untuk taat. Mereka memilih jadi hebat di usia muda. Kamu pun bisa.
7. Taat Itu Gaya Hidup Masa Kini
Bukan berarti kalau kamu taat, kamu harus berpakaian kusam, menyendiri, dan jauh dari perkembangan zaman. Justru, kamu bisa tetap keren, stylish, aktif, dan gaul—tapi tetap dalam batasan syar’i.
Banyak konten kreator muslim muda yang menginspirasi lewat kebaikan. Mereka membuat konten edukatif, mengajak ke jalan Allah, dan tetap eksis di tengah masyarakat. Mereka buktikan bahwa jadi taat itu bukan kuno. Taat itu tren!
8. Taat Adalah Investasi Masa Depan
Di dunia, kamu akan dipandang mulia karena akhlak dan prinsipmu. Di akhirat, kamu akan menuai pahala yang tak terkira. Ketaatan di masa muda adalah investasi yang hasilnya abadi.
Baca Juga: Mahasiswa Myanmar Belajar Bahasa dan Budaya Aceh
Bayangkan, satu sujud di waktu Subuh bisa menjadi cahaya di alam kuburmu. Satu doa tulus di sepertiga malam bisa membuka pintu rezekimu. Satu langkahmu ke masjid bisa menjadi penyelamatmu di hari yang tiada naungan selain naungan-Nya.
9. Jangan Malu Jadi Anak Muda yang Taat
Kamu tidak perlu malu ketika menolak ajakan pacaran karena ingin menjaga diri. Kamu tidak perlu minder saat memilih untuk menutup aurat di tengah teman-teman yang belum. Justru kamu adalah pelita di tengah kegelapan zaman.
Dan siapa tahu, karena kebaikanmu, Allah memberi hidayah kepada orang lain. Kamu bisa jadi jalan kebaikan bagi banyak orang.
10. Sekarang Saatnya Bangkit
Jangan tunggu hati keras. Jangan tunggu kebiasaan buruk mengakar. Mulailah dari sekarang. Perbaiki shalatmu. Jauhi maksiat yang tampak maupun yang tersembunyi. Isi waktumu dengan hal-hal bermanfaat. Cari teman yang baik. Ikuti kajian, belajar agama, dan tingkatkan amalmu.
Baca Juga: Update Skill, Upgrade Iman: Kunci Sukses Pemuda Masa Kini
Ingatlah, Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang kembali di usia muda. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa Allah bangga kepada pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada-Nya.
Wahai Gen Z, dunia ini akan terus berubah. Trend akan terus datang dan pergi. Tapi ketaatan kepada Allah akan selalu kekal. Itulah sumber kekuatan, kedamaian, dan kejayaan sejati.
Jadi, jangan tunggu tua untuk taat. Taatlah dari sekarang. Mulailah dari hari ini. Dan buktikan bahwa kamu bisa tampil keren, kuat, dan sukses tanpa harus menjauh dari Allah.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Teken Janji Nasional untuk Reformasi Sistem Pendidikan di KPI 2025