Kairo, 18 Dzulhijjah 1435 H/13 Oktober 2014 M (MINA) – Menteri Luar Negeri AS, John Kerry saat konferensi donor di Kairo, Ahad, menjanjikan akan menambah dana bantuan AS $ 212 juta untuk warga Palestina yang kehilangan rumahnya selama konflik Hamas-Israel pada Juli dan Agustus lalu.
Putaran terakhir pembicaraan damai dua negara yang ditengahi AS, dipimpin Kerry, pada April lalu kandas, Israel keberatan memenuhi pakta kesatuan politik Palestina termasuk gerakan Islam Hamas dan oposisi Palestina yang meminta untuk menghentikan perluasan permukiman illegal Israel. Kantor berita Hurriyet yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Senin.
“Dari konferensi donor ini harus ada komitmen baru dari semua orang untuk menciptakan perdamaian yang memenuhi aspirasi semua, bagi warga Israel, warga Palestina dan untuk semua orang di wilayah ini,” kata Kerry.
Lebih lanjut, ia berjanji untuk berkomitmen penuh guna mewujudkan perdamaian.”Dan aku berjanji untuk komitmen penuh bersama presiden Obama, saya dan Amerika Serikat mencoba untuk melakukan itu,” katanya.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sebelumnya, Pemerintah Palestina telah menyusun rencana rekonstruksi setebal 76-halaman, menyerukan dana AS $ 4 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk membangun perumahan bagi sekitar 100.000 orang yang kehilangan tempat tinggal akibat perang pada Juli dan Agustus lalu.
Dari perhitungan PBB, 18 ribu rumah dan infrastruktur penting hancur, lebih dari 2.100 warga Palestina tewas mayoritas perempuan dan anak-anak dan hampir 100 ribu lainnya kehilangan tempat tinggal selama perang 51 hari.
Beberapa hari menjelang konferensi donor, Palestina telah menyusun anggaran biaya penuh untuk rekonstruksi di Gaza sekitar $ 4 miliar dalam jangka tiga tahun.
Jerman pada 10 Oktober lalu mengumumkan akan menyumbang 50 juta Euro untuk upaya rekonstruksi di Gaza. “Kita tidak bisa membiarkan orang-orang di Gaza tenggelam dalam keputusasaan,” kata Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier dalam sebuah pernyataannya beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Sementara itu, Duta besar Inggris untuk Mesir, John Casson mengatakan, London akan menyediakan $ 32 juta untuk rekonstruksi.
Mesir, negara Arab yang paling padat penduduknya dan yang menengahi gencatan senjata saat ini antara Israel dan Palestina pada Agustus lalu, serta mempelopori konferensi untuk memperbaharui perjanjian damai di Timur-Tengah berdasarkan inisiatif Arab pada 2002 silam yang telah ditolak Israel.
“Kita harus mengubah momen ini menjadi titik awal yang nyata untuk mencapai perdamaian yang menahan stabilitas dan berkembang serta membuat impian ko-eksistensi kenyataan, dan ini adalah visi dari inisiatif perdamaian Arab,” kata Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi di pidato pembukaannya.
Inisiatif perdamaian Timur-Tengah telah diusulkan Arab Saudi pada pertemuan puncak Liga Arab di Beirut pada 2002 lalu dan menawarkan pengakuan penuh dari Entitas Yahudi, dan meminta untuk memberikan semua tanah yang disita dalam perangTimur Tengah 1967 serta solusi yang adil bagi para pengungsi Palestina.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan, rencana Arab pada 2002 lalu bisa menjadi kerangka kerja untuk pendekatan komprehensif baru menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Pemerintah Israel telah menolak inisiatif Arab, namun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu baru-baru ini menyarankan peran yang lebih besar Arab-Israel dalam mencapai perdamaian.(T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon