Gaza, 24 Rabi’ul Akhir 1438/ 23 Januari 2017 (MINA) – Setelah beberapa jam berada di luar operasi, kini jaringan listrik satu-satunya di selatan Jalur Gaza melalui Mesir telah normal beroperasi kembali pada Ahad malam (22/1).
“Kerusakan pada jaringan listrik Mesir menyebabkan kekacauan dalam distribusi listrik ke Gaza, dan listrik telah padam selama lebih dari 16 jam sehari, di bagian selatan Gaza. Mesir memasok lebih dari 20 megawatt listrik ke Jalur Gaza melalui tiga saluran listrik,” kata perusahaan listrik gaza kepada Ma’an News dikutip Kantor Berita Islam MINA, Senin (23/1).
Bahkan pada kapasitas penuh, jaringan listrik Mesir dan Israel, bersama-sama dengan pembangkit listrik satu-satunya di Gaza, gagal untuk menutupi kebutuhan energi Jalur Gaza dan hanya memberikan energi bagi penduduk Gaza selama delapan jam setiap hari.
Blokade Israel juga telah menghambat kemampuan untuk memperbaiki infrastruktur Gaza yang rusak setelah agresi militer Israel yang menghancurkan pada tahun 2014.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pembangkit listrik belum berjalan dengan kapasitas penuh sehingga ada daerah-daerah yang telah mengalami kekurangan listrik parah selama bertahun-tahun, memperburuk kondisi hidup yang sudah mengerikan di wilayah Palestina yang sempit, mendorong PBB memperingatkan bahwa kondisi Gaza pada 2015 bisa semakin buruk. (T/anj/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka