Bandung, MINA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mematangkan konsep wisata religi sebagai bagian dari upaya memaksimalkan potensi ekonomi dan kesejahteraan provinsi tersebut.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan konsep dan penataan diperlukan agar sektor pariwisata, khususnya wisata religi bisa berjalan dengan baik. Demikian Humas Prov Jabar dalam rilisnya sebagimana diterima MINA, Ahad (23/1).
“Kami pernah menghitung, wisata religi itu nilai ekonominya tinggi sekali,” ujar Ridwa Kamil.
Ia mencontohkan, salah satu pengembangan wisata religi di Jawa Barat bertujuan agar peziarah lebih nyaman. Para pelaku usaha, khususnya UMKM atau pedagang kaki lima ditempatkan secara rapi.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Jawa Barat sendiri sudah menjadi salah satu kunjungan untuk ziarah. Banyak warga dari luar daerah mengunjungi Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Situ Lengkong Panjalu, dan Pamijahan di Tasikmalaya.
Di sana, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang makanan atau cinderamata bisa terus tumbuh sekaligus membuka banyak peluang usaha untuk masyarakat lain sehingga terjadi perputaran ekonomi.
“Di Jabar sedang dikonsepkan wisata religi dengan penataan serius, sehingga peziarah nyaman, PKL tertata, dan semua dapat barokahnya,” tutur Ridwan Kamil.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, wisata religi sangat potensial. “Wisata religi sedang kita kuatkan terutama wisata halal. Saya sedang petakan supaya kawasan wisata ini ramah muslim,” ujarnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Dengan rencana pengembangan wisata religi, kata Benny, diharapkan mampu memberi variasi tujuan wisata bagi wisatawan baik domestic maupun mancanegara. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka