Jawa Timur Puncaki Daftar Terbanyak Penambahan Kasus COVID-19

Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan mencatat jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 per Kamis (28/5) ada sebanyak 687 orang sehingga totalnya menjadi 24.538.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan bahwa penambahan jumlah kasus positif tersebut yang paling banyak terdapat di Jawa Timur, kemudian Kalimantan Selatan, Jakarta, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

“Kenaikan ini kita dapatkan cukup banyak di Provinsi Jawa Timur ini ada 171 kasus, kemudian Kalimantan Selatan 116, di DKI Jakarta 105, Sulawesi Selatan 46, kemudian di Sumatera Utara 30 kasus,” kata Yuri dalam keterangannya di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/5).

Angka penambahan kasus di DKI Jakarta yang paling banyak adalah dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau yang pulang dari luar negeri. Para WNI yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu telah dirawat secara intensif di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

“DKI Jakarta ini didominasi oleh saudara-saudara kita yang baru kembali, karena bekerja di luar negeri, dan kita harus melakukan skrining terhadap mereka, dan hari ini cukup banyak juga yang kita dapatkan. Seluruhnya kita rawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet,” jelas Yuri.

Yuri juga merincikan wilayah yang nihil penambahan kasus meliputi Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian untuk wilayah yang ada satu penambahan kasus adalah Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.

Adanya kasus nihil tersebut sekaligus menjadi tantangan terbesar bagi masing-masing wilayah untuk mempertahankannya.

Apabila melihat hitungan hari ke hari, Kalimantan Selatan terdapat penambahan cukup banyak kasus positif COVID, akan tetapi Yuri menyatakan, Jawa Timur menjadi wilayah yang paling banyak, meski telah mengalami penurunan hingga 28 orang jika dibanding data hari sebelumnya, Rabu (27/5).

“Kalau kemudian kita hitung dari hari ke hari, maka terlihat, bahwa memang hari ini penambahan yang cukup banyak itu adalah Kalimantan Selatan, karena kemarin 73, sekarang jadi 116. Sementara kalau kita lihat Jawa Timur, memang saat ini paling tinggi, tetapi sebenarnya hakekatnya, kemarin tuh 199, sekarang jadi 171, artinya ada penurunan dibanding dengan kemarin,” jelas Yuri.

Ia mengajak masyarakat agar memahami apa yang disimpulkan melalui data dari 34 Provinsi dan 412 Kabupaten/Kota tersebut dipengaruhi oleh dinamika sosial. Yuri juga mengimbau masyarakat dapat lebih berdisiplin kembali dan mematuhi anjuran pemerintah memutus rantai COVID-19.

“Inilah yang menjadi perhatian kita, bahwa masih ada beberapa daerah yang memang gambaran grafiknya sudah mulai menurun, ada yang melandai, tetapi ada beberapa yang naik. Kita memaklumi kondisi ini, karena memang dinamika sosial yang berada di provinsi satu dengan yang lain tidak sama,” jelas Yuri.

“Proses penularan masih terjadi. Artinya, kita memang harus betul-betul lebih berdisiplin kembali, untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah. Kita harus mulai mengaktifkan kembali cara-cara hidup dengan kenormalan yang baru,” katanya. (L/R2/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)