Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jazuli Juwaini: Komunis Tak Boleh Hidup di Indonesia

Rendi Setiawan - Kamis, 28 September 2017 - 07:20 WIB

Kamis, 28 September 2017 - 07:20 WIB

354 Views

Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Jazuli Juwaini.(Foto: Doc. Parlementaria)

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. (Istimewa)

 

Jakarta, MINA – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) di DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan, paham komunis tidak boleh hidup dan berkembang di Indonesia.

“Paham komunis tidak boleh hidup di Indonesia. Paham atheis tidak boleh berkembang di Indonesia. Kami tegas soal ini,” ujar Jazuli saat Forum Grup Diskusi (FGD) yang digelar Fraksi PKS DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (27/9).

Ia menegaskan, paham komunis sangat berbahaya apabila hidup di Indonesia, sebab  paham tersebut bertentangan dengan Pancasila, terutama sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

“Kami jelas menolak keberadaan mereka. Paham komunis dan atheis sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila sesuai sila pertama,” katanya.

Menurutnya, generasi muda tidak boleh melupakan sejarah pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ancaman terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonensia (NKRI) harus menjadi pelajaran seluruh komponen bangsa.

“Kita jangan mau di adu domba, sebaliknya terus jalin persatuan dan kesatuan dengan sesama komponen bangsa. Karena ada saja orang yang tidak menginginkan indonesia maju,” katanya.

Bangsa ini, lanjutnya, dibangun dengan pengorbanan yang begitu besar dari para pahlawan dan generasi sebelumnya.

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

“Agar ada ketersambungan sejarah perjuangan dari masa ke masa, maka sejarah harus tetap dipelajari,” jelasnya.

Anggota Komisi I DPR RI itu mengingatkan generasi muda tidak terbuai dengan perkembangan zaman.

“Sebagai bentuk mencintai negara kesatuan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia telah mengalami perjalanan yang panjang. Untuk itu kita harus menjaga nikmat ini. Kita harus menjaga NKRI dari rongrongan paham yang bertentangan dengan Pancasila,” pungkasnya.

Hadir pada kesempatan diskusi itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid, Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Prof. Mahfudz MD, dan Pelaku Sejarah/Penyair Angkatan 66 Taufik Ismail. (L/R06/P1)

Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia