Jakarta, MINA – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) di DPR RI, Jazuli Juwaini mengatakan, paham komunis tidak boleh hidup dan berkembang di Indonesia.
“Paham komunis tidak boleh hidup di Indonesia. Paham atheis tidak boleh berkembang di Indonesia. Kami tegas soal ini,” ujar Jazuli saat Forum Grup Diskusi (FGD) yang digelar Fraksi PKS DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (27/9).
Ia menegaskan, paham komunis sangat berbahaya apabila hidup di Indonesia, sebab paham tersebut bertentangan dengan Pancasila, terutama sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Kami jelas menolak keberadaan mereka. Paham komunis dan atheis sangat bertentangan dengan ideologi Pancasila sesuai sila pertama,” katanya.
Menurutnya, generasi muda tidak boleh melupakan sejarah pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ancaman terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonensia (NKRI) harus menjadi pelajaran seluruh komponen bangsa.
“Kita jangan mau di adu domba, sebaliknya terus jalin persatuan dan kesatuan dengan sesama komponen bangsa. Karena ada saja orang yang tidak menginginkan indonesia maju,” katanya.
Bangsa ini, lanjutnya, dibangun dengan pengorbanan yang begitu besar dari para pahlawan dan generasi sebelumnya.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
“Agar ada ketersambungan sejarah perjuangan dari masa ke masa, maka sejarah harus tetap dipelajari,” jelasnya.
Anggota Komisi I DPR RI itu mengingatkan generasi muda tidak terbuai dengan perkembangan zaman.
“Sebagai bentuk mencintai negara kesatuan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia telah mengalami perjalanan yang panjang. Untuk itu kita harus menjaga nikmat ini. Kita harus menjaga NKRI dari rongrongan paham yang bertentangan dengan Pancasila,” pungkasnya.
Hadir pada kesempatan diskusi itu, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid, Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Prof. Mahfudz MD, dan Pelaku Sejarah/Penyair Angkatan 66 Taufik Ismail. (L/R06/P1)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Mi’raj News Agency (MINA)