Jakarta, MINA – Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengutuk keras pembakaran kitab suci Umat Islam, Al-Qur’an, di Swedia. Menurutnya, pembakaran Al-Quran bukan pertama kali terjadi di Swedia dan beberapa negara Eropa.
Lebih lanjut, ia menilai tindakan tersebut sangat melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia yang baru saja merayakan Idul Adha.
“Pembakaran kitab suci Al-Quran adalah tindakan yang biadab dan tidak bisa ditolelir atas nama apapun, apalagi atas nama kebebasan berekspresi dan hak asasi. Swedia harus mengambil tindakan tegas agar hal itu tidak terus berulang,” ungkap Jazuli dalam keterangan tertulis yang dilaporkan Parlementaria, di Jakarta, Senin (3/7).
Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ini mengatakan sangat disayangkan hal itu terjadi di negara yang notabene negara maju yang harusnya bersikap lebih dewasa dan beradab.
Baca Juga: Tentara Arakan Jadi Ancaman Baru Bagi Muslim Rohingya
Ia menegaskan, peradaban tidak bisa dibangun di atas dasar kebencian dan intoleransi. Sikap hipokrit tersebut sama sekali tidak mencerminkan peradaban modern.
“Indonesia sebagai negara mayoritas muslim sangat kecewa atas intoleransi yang provokatif tersebut. Protes resmi telah dilayangkan Kementerian Luar Negeri dan berbagai kalangan. Ini menunjukkan kecintaan Indonesia pada perdamaian dan peradaban dunia yang bermartabat,” ungkap Politisi Fraksi PKS ini.
Oleh karena itu, Anggota DPR Dapil Banten ini mengajak negara-negara Barat yang dinilai menjunjung tinggi hak asasi dan toleransi, agar terus meningkatkan kesadaran warganya tentang pentingnya toleransi. Serta, melawan segala bentuk Islamophobia termasuk phobia pada agama apapun di dunia.
“Sebagai warga dunia kita butuh suasana dunia yang aman, tenang, bebas konflik dan kondusif. Maka seluruh warga masyarakat dunia harus kompak mengutuk hal-hal yang bisa memicu konflik horizontal,” pungkas Jazuli.
Baca Juga: Milisi Houthi Serang Kapal Milik AS dengan Rudal Balistik
Diketahui, pembakaran Al-Quran terjadi saat sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di depan masjid pusat di Stockholm, Swedia, saat perayaan Idul Adha, Rabu (28/6). Satu dari dua pengunjuk rasa bahkan merobek dan membakar Al-Quran sebagai bentuk pertentangan terhadap Islam.(R/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)