Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan sikap Amerika Serikat (AS) yang memveto draf resolusi untuk mengakui secara penuh keanggotaan Palestina di PBB, Jumat (19/4/2024), menjauhkan upaya perdamaian.
Jazauli juga menyatakan kekecewaannya atas veto tersebut. Padahal, menurutnya, pengakuan atas Palestina di PBB menjadi jalan perdamaian atas dasar solusi dua negara yang selama ini juga didengung-dengungkan AS.
“Fraksi PKS, Indonesia, dan banyak negara sangat kecewa dengan sikap AS yang tidak menghendaki keanggotaan penuh Palestina di PBB. Padahal 12 negara di Dewan Keamanan setuju, di mana persyaratan persetujuan cukup dari 9 negara dan tanpa veto anggota tetap,” ungkap Ketua Fraksi PKS DPR RI itu dalam keterangan tertulis yang dilaporkan Parlementaria, di Jakarta, dikutip MINA, Senin (22/4).
Veto AS ini, lanjutnya menjauhkan upaya untuk mewujudkan tata dunia baru yang adil, tentram, aman, dan damai. Sikap AS, tegasnya, sama sekali tidak mendukung perdamaian atas dasar ‘two state solution’ yang selama ini dinarasikannya.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
“Kita semua ingin mewujudkan tata dunia baru yang adil, tentram, aman, damai tanpa peperangan dan penjajahan. Prioritas kita saat ini adalah menyelamatkan nyawa manusia. Agar tidak ada lagi kekerasan, kekejaman, dan penjajahan terhadap umat manusia,” ujarnya.
Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia (IIFP) ini mendorong negara-negara Anggota PBB yang masih punya nurani untuk terus mendesak, menekan, dan meningkatkan lobi dan diplomasi agar kekejaman yang terjadi di Palestina dapat segera dihentikan.
Khusus kepada Pemerintah RI, melalui Menlu Retno Marsudi, ia mengapresiasi sikap tegas Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Dia mendorong agar lebih efektif dalam mengusulkan dan merekomendasikan proposal perdamaian yang permanen.
“Setop agresi, setop penjajahan, setop kekejaman yang selama enam bulan ini telah menewaskan lebih 33 ribu rakyat Palestina yang 2/3 nya adalah anak-anak, perempuan, dan orang tua. Kita tidak ingin lagi ada tragedi kemanusiaan di Palestina,” pungkas Jazuli.
Baca Juga: Agresi Israel di Gaza Akibatkan Jutaan Ton Puing Terkontaminasi Zat Berbahaya
Mi’raj News Agency (MINA)