Bradford, Inggris, MINA – Warga muslim yang tinggal di Kota Bradford, Inggris mendapat ancaman dari pihak yang tidak diketahui. Ancaman tersebut tertulis dalam sebuah surat, mereka akan menyerang muslimah yang menggunakan hijab cadar dengan serangan air keras. Sudah ada dua orang warga muslim yang mendapat surat itu.
“Bunuhlah Muslim kotor. Kami akan menyerang dengan air keras kepada siapa pun yang menggunakan topeng hitam konyol di sekitar alun-alun, Bradford, dan tempat lainnya,” demikian isi surat ancaman tersebut seperti yang diberitakan The Guardian pada, Selasa (30/8) waktu Inggris.
Kepolisian setempat sendiri terus melakukan investigasi terkait siapa pelaku pengirim surat ancaman itu dan menilai ini adalah kejadian yang sangat serius. Peningkatan keamanan juga dilakukan di area-area yang terdapat banyak Muslim di Bradford.
Mohammed Qayd warga sekitar yang juga mendapat surat ancaman tersebut mengaku sangat khawatir dengan ancaman ini, dan takut ibunya menjadi sasaran sebab ia menggunakan hijab bercadar.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Saya terkejut, ibu saya menggunakan hijab bercadar (burqa) dan ia setiap hari pergi ke kota secara teratur, saya khawatir. Ketika saya menjelaskan soal ini kepadanya dia sadar bahwa ancaman ini sangat parah dan ia takut. Anda pasti bertanya-tanya, apakah aman pergi keluar rumah sendiri?,” katanya.
Penerima surat ancaman lainnya, Shoab, mengatakan, surat ancaman ini meningkatkan ketegangan sebelum dilakukannya sebuah unjuk rasa anti terorisme dari kelompok English Defence League (EDL) yang akan digelar di Bradfrod, Sabtu mendatang.
Ia menambahkan, ancaman ini bisa jadi berkaitan dengan perayaan Idul Adha yang akan diperingati oleh umat Muslim dunia, termasuk umat Muslim di Bradford. Sebab, pada hari itu tentu umat Muslim akan banyak aktifitas di luar rumah.
“Idul Adha bisa hari Jumat atau Sabtu, pada hari raya ini sering kali kita akan keluar ke kota, orang pergi ke restoran di pusat kota. Selalu ada kemungkinan ada sesuatu yang terjadi.” katanya. (T/R08/P2)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)