Washington, 2 Syawwal 1437/7 Juli 2016 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, mengatakan bahwa pada akhir masa jabatannya ia memutuskan untuk tetap menempatkan 8.400 tentara AS di Afghanistan karena menurutnya negara yang dilanda perang itu masih berstatus “genting”.
“Daripada menurunkan 5.500 tentara pada akhir tahun ini, Amerika Serikat akan mempertahankan sekitar 8.400 tentara di Afghanistan hingga tahun depan sampai akhir pemerintahan saya,” ujar Obama dalam konferensi persnya pada Rabu, (6/7), demikian ArabNews melaporkannya dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Ia menambahkan, keputusan untuk mempertahankan tentaranya di Afghanistan itu untuk memberikan waktu kepada calon pengganti dirinya agar bisa memiliki dasar dan langkah apa yang akan dilakukan untuk Afghanistan ke depan.
“Keputusan yang saya buat hari ini memastikan pengganti saya memiliki dasar yang kuat untuk kemajuan lanjutan di Afghanistan, serta fleksibilitas untuk mengatasi ancaman terorisme seperti yang berkembang,” ujarnya.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Saat ini pasukan AS yang berada di Afghanistan berjumlah 9.800 orang. Pengumuman Obama itu menjadi penandasan bahwa militer Afghanistan yang mengambil alih keamanan sejak tahun 2015 itu belum mampu untuk bekerja sendiri. “Situasi keamanan di Afghanistan masih genting,” kata Obama.
Keputusan tersebut diambil setelah Jenderal John Nicholson, komandan baru misi NATO di Afganistan, melakukan evaluasi terhadap situasi keamanan di negeri yang perangnya tak kunjung henti ini.
“Meskipun mereka berkembang, pasukan keamanan Afghanistan masih tidak sekuat dengan kekuatan yang dibutuhkan. Dengan bantuan kami, mereka masih bekerja untuk meningkatkan kemampuan kritis, seperti kecerdasan, logistik, penerbangan dan komando dan kontrol,” jelas Obama. (T/M09/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki