Jelang Pemilu Serentak, ICMI Keluarkan 5 Point Imbauan Kebangsaan

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). (Photo: Istimewa)

Jakarta, MINA – Jelang Pemuli serentak yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia () keluarkan pernyataan sikap berupa lima imbauan kepada NKRI sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dan negeri Muslim demokratis terbesar di dunia.

Dalam pernyataan yang diterima MINA, Senin (5/2), ICMI menyatakan, bangsa Indonesia sedang memasuki masa transisi kepemimpinan nasional yang strategis dan menentukan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka ICMI yang menganut prinsip Ke-Indonesiaan, Ke-Islaman, dan Kecendekiaan, berkewajiban untuk menyampaikan Pernyataan Sikap sebagai berikut:

Pertama, pemilihan anggota legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) merupakan momen yang akan menentukan nasib perjalanan bangsa selama lima tahun ke depan. Untuk itu, menjaga agar nilai-nilai luber (langsung, umum, bebas dan rahasia) dan jurdil (jujur dan adil) dalam pelaksanaan pemilu, merupakan nilai konstitusional yang fundamental. ICMI menyerukan kepada seluruh pihak yang berkontestasi, baik pada Pileg maupun Pilpres serta para pendukung masing-masing, untuk menjaga agar proses pemilu tetap berada pada koridor nilai-nilai etika dan hukum sebagaimana TAP MPR No VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

Kedua, seluruh partai politik dan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (CapresCawapres) wajib menjaga prinsip persatuan dan kesatuan bangsa dalam kontestasi politik. Segala bentuk praktik politik yang destruktif, penuh fitnah dan kecurangan, harus dihindari sejauh-jauhnya. Dengan cara ini para kontestan menghormati kedaulatan rakyat serta
menghargai martabat dan kehormatan diri sendiri. ICMI meyakini bahwa proses berpolitik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kerakyatan dan persaudaraan, akan meningkatkan kualitas, integritas dan kedewasaan berdemokrasi bangsa kita. Hasil-hasilnya pun niscaya mampu menjamin legitimasi hukum dan politik bagi yang terpilih nanti.

Ketiga, Pemilu merupakan sarana kontestasi ide dan gagasan besar dalam memajukan bangsa. Karena itu, ICMI mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menggali ide-ide yang ditawarkan pasangan dan para Caleg, serta menelusuri rekam jejak para calon, sebagai dasar untuk menentukan pilihan. ICMI menghimbau
semua elemen masyarakat untuk memanfaatkan hak pilih pada pemilu mendatang dan menghindari golput.

Keempat, kepada para penyelenggara Pemilu, khususnya KPU dan Bawaslu, baik di pusat maupun daerah, juga kepada Aparatur Sipil Negara, TNI, POLRI, Lembaga Kepresidenan, dan Lembaga Negara lainnya, ICMI mendesak agar prinsip netralitas dan akuntabilitas Pemilu harus sungguh-sungguh dilaksanakan dengan baik. Hal ini akan menentukan kualitas pemilu kita.

Kelima, seluruh dunia saat ini mencermati di Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dan negeri Muslim demokratis terbesar di dunia. Maka, setelah 78 tahun merdeka, kita akan menunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, jujur, menegakkan keadilan dan senantiasa memberikan keteladanan dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas. (R/R12/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Habib Hizbullah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.