Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelang Pemilu, Wagub Jateng Minta Pendakwah Bantu Ciptakan Kerukunan

Zaenal Muttaqin - Senin, 7 Agustus 2023 - 15:08 WIB

Senin, 7 Agustus 2023 - 15:08 WIB

3 Views

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Foto: File/Humas Prov)

Semarang, MINA – Para juru dakwah perempuan atau daiyah diminta ikut berperan dalam menjaga kerukunan dan ketenangan umat menjelang Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Wagub) Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen di Semarang, Ahad (6/8).

“Saya pribadi maupun pemerintah berharap penuh terhadap para daiah memberikan ketenangan, keteduhan di tengah warga kita masing-masing, di tengah jemaah masing-masing,” katanya di Semarang, Minggu.

Menurut Wagub, saat ini sudah banyak perbedaan pendapat mengenai pilihan politik. Karenanya, dia berharap para daiyah dapat memberikan pencerahan yang menenangkan masyarakat menjelang pesta demokrasi yang sarat dengan perbedaan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan Ringan hingga Sedang

“Organisasi atau kelompok masyarakat sering sekali menjadi perebutan suara saat Pemilu. Tidak jarang juga dibumbui berita-berita hoaks untuk memperkeruh suasana di lingkungan masyarakat,” terangnya.

Wagub ingin agar daiyah bisa menyikapinya dan mengajak masyarakat untuk tidak mudah terhasut dan diadu domba.

Wagub juga meminta tokoh masyarakat dan para ulama memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.

“Saya minta sesering mungkin pertemuan-pertemuan organisasi itu dilakukan. Ini butuh contoh, butuh sikap arif kita semua, masyarakat ini ada yang fanatik terhadap pimpinan, terhadap tokoh. Para tokoh itulah yang punya tanggung jawab untuk kebersamaan, kerukunan. Ini penting,” jelasnya.

Baca Juga: Sheikh Mahmoud Anbar: Empat Alasan Operasi Badai Al-Aqsa oleh Pejuang Palestina

Wagub juga mengingatkan pentingnya toleransi dan saling menghormati bagi semua kalangan yang merupakan fondasi awal untuk kerukunan bagi masyarakat.

Dengan begitu, meski ada perbedaan pendapat dalam pilihan politik, tidak menjadi penghalang masyarakat untuk hidup damai.

“Kita sering diajak berbicara tentang toleransi. Kita biasa diajak berdiskusi bagaimana saling menghormati. Kita diajak berbicara mengenai kerukunan yang ada di negara kita. Ini pintu masuk kita untuk menjelaskan kepada seluruh warga kita tentang pentingnya toleransi. Namun, toleransi itu ada batasnya,” pungkaanya. (L/B04/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Paripurna DPR Sahkan RUU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi DKJ

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Dunia Islam
Palestina
Internasional
Indonesia