Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelang Puncak Haji, Pemerintah Saudi Perketat Akses Masuk Makkah

Widi Kusnadi Editor : Rendi MS - Rabu, 28 Mei 2025 - 13:03 WIB

Rabu, 28 Mei 2025 - 13:03 WIB

32 Views

Wakil Emir Wilayah Makkah, Pangeran Saud bin Mishaal meninjau persiapan haji 2025. (Saudi Gazette)

Makkah, MINA – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberlakukan pembatasan ketat terhadap akses masuk ke Kota Makkah.

Kebijakan tersebut telah diterapkan sejak awal Mei 2025 dan hanya memperbolehkan pemilik visa haji atau kartu identifikasi Nusuk untuk memasuki kawasan Tanah Haram.

Tim Media Center Haji (MCH) 2025 yang melakukan perjalanan dari Jeddah menuju Makkah pada Senin (26/5) siang waktu setempat, mengonfirmasi pemberlakuan pembatasan ini di dua pos pemeriksaan utama.

Pada pos pertama, petugas kepolisian secara cermat memverifikasi kepemilikan kartu Nusuk dari setiap penumpang kendaraan.

Baca Juga: Arakan Association Latih Mahasiswa Rohingya Menulis Berita dalam Bahasa Inggris

Setelah dinyatakan sah, kendaraan diizinkan melanjutkan perjalanan menuju pos pemeriksaan kedua, yang berfokus pada penghitungan jumlah penumpang.

Langkah ini diambil untuk mengatur arus masuk jutaan jamaah dari berbagai negara, serta memastikan pelaksanaan ibadah haji berlangsung tertib, aman, dan sesuai kapasitas wilayah.

Salah satu rangkaian ibadah yang dilakukan jamaah sebelum wukuf di Arafah adalah umrah wajib, yang terdiri dari tawaf, sai, dan tahallul.

Tawaf dilakukan dengan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh putaran berlawanan arah jarum jam. Setelah itu, jamaah melaksanakan sai, yaitu berjalan bolak-balik tujuh kali antara Bukit Shafa dan Marwah.

Baca Juga: Iran Tegaskan akan Terus Perkaya Uranium

Saat ini, jalur sai telah dilengkapi dengan fasilitas modern seperti pendingin udara dan lintasan khusus untuk pengguna kursi roda, guna memberikan kenyamanan lebih bagi jamaah.

Rangkaian umrah wajib ditutup dengan tahallul, yakni memotong atau mencukur sebagian rambut sebagai simbol penyucian diri.

Dengan Hari Arafah yang jatuh pada Kamis, 6 Juni 2025 (9 Dzulhijah), otoritas Arab Saudi terus mempersiapkan seluruh aspek teknis dan logistik.

Pengetatan akses masuk ke Makkah, pengelolaan kepadatan jamaah, serta optimalisasi fasilitas di Masjidil Haram menjadi prioritas utama menjelang puncak ibadah haji.[]

Baca Juga: Kazakhstan Terbitkan UU Larangan Penutup Wajah di Tempat Umum

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Saudi Sudah Terbitkan 190 Ribu Visa Umrah Pascahaji

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Internasional
Dunia Islam