Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelang Puncak Ibadah Haji, Ini Tips Cegah Heat Stroke

Hasanatun Aliyah Editor : Rudi Hendrik - Senin, 2 Juni 2025 - 23:48 WIB

Senin, 2 Juni 2025 - 23:48 WIB

16 Views

seorang jamaah haji di tengah terik (foto: Fpik)

Makkah, MINA – Masa puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) merupakan momen yang paling dinanti sekaligus paling menantang bagi jutaan jamaah dari seluruh dunia. Dengan suhu udara ekstrem yang bisa mencapai titik tertinggi, ancaman heat stroke atau serangan panas menjadi risiko serius bagi para jamaah.

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo dalam keterangannya, Senin (2/6) menjelaskan bahwa heat stroke merupakan kondisi darurat medis yang dapat mengancam jiwa.

Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh meningkat drastis di atas 40 derajat Celsius dan tubuh tidak mampu mengontrol suhu internalnya. Kondisi ini bisa merusak otak, jantung, ginjal, hingga otot,” ujarnya.

Gejala umum heat stroke meliputi suhu tubuh yang sangat tinggi, kulit panas dan merah, sakit kepala, pusing, mual, muntah, denyut nadi cepat, hingga hilang kesadaran. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama terus mengingatkan jamaah untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dan terhidrasi.

Baca Juga: Para Pemimpin Dunia Tegaskan Komitmen Eliminasi Kanker Serviks

“Minumlah air putih atau air zamzam minimal dua liter per hari dan konsumsi oralit secara rutin. Jamaah dengan penyakit komorbid harus selalu membawa obat-obatan pribadi di dalam tas kecil yang dibawa ke mana-mana,” tegas Liliek.

Untuk mencegah heat stroke, Kemenkes mengimbau jamaah untuk melakukan enam langkah utama:

a. Hidrasi Maksimal adalah Kunci Utama
– Minum air putih dengan teratur, jangan menunggu haus. Minumlah air putih sesering mungkin, sedikit demi sedikit, setiap 15-20 menit.
– Manfaatkan Air Zamzam, minumlah air zamzam yang melimpah ruah.
– Rutin minum oralit untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena suhu udara yang tinggi
– Hindari minuman manis dan berkafein seperti minuman bersoda, kopi, atau teh manis justru bisa mempercepat dehidrasi.
– Bawa botol minum pribadi dengan selalu menyediakan botol minum yang dapat diisi ulang.

b. Lindungi diri dari paparan sinar matahari langsung
– Gunakan pelindung kepala seperti topi lebar, payung, atau kanebo/handuk basah yang dililit di kepala sangat efektif melindungi dari sengatan matahari.
– Cari tempat berteduh, sebisa mungkin, hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Manfaatkan tenda atau area yang teduh.

Baca Juga: 32 Jamaah Haji Indonesia Positif COVID-19, Kemenkes Imbau Tetap Waspada

c. Istirahat cukup dan jangan memaksakan diri
– Prioritaskan istirahat, meskipun semangat ibadah tinggi, tubuh memerlukan istirahat. Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina.
– Kenali batas diri, jika merasa lelah, pusing, atau tidak enak badan, segera beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat.

d. Nutrisi seimbang dan konsumsi makanan tepat waktu
– Makan dengan teratur dan konsumsi makanan yang disiapkan tepat waktu.
– Perhatikan batas waktu konsumsi, makanan yang diberikan memiliki batas waktu konsumsi yang tertera. Jangan mengonsumsi makanan yang sudah lewat batas waktu karena berisiko terkontaminasi bakteri.
– Konsumsi makanan bergizi: Pastikan asupan nutrisi seimbang untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh.

e. Manfaatkan teknologi sederhana
– Semprotan air yang berisi air dingin atau air zamzam sehingga dapat memberikan efek sejuk dan membantu menurunkan suhu tubuh.
– Kipas angin genggam/portabel atau kipas manual dapat membantu sirkulasi udara di sekitar tubuh.

f. Segera cari pertolongan kesehatan jika menunjukkan gejala
– Jangan tunda: lagi, jika Anda atau jemaah lain menunjukkan gejala _heat stroke_ atau merasa tidak enak badan, segera laporkan kepada petugas kesehatan terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk menyelamatkan jiwa.
– Sediakan selalu obat-obatan pribadi di dalam tas kecil yang selalu dibawa ke mana pun berada.
– Informasikan kondisi kesehatan. Bagi jemaah jika memiliki riwayat penyakit tertentu, informasikan kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan haji kloter (TKHK).

Baca Juga: Indonesia Targetkan Eliminasi Malaria Nasional pada 2030, Fokus di Papua

“Semoga dengan tips-tips mencegah heat stroke ini, para jemaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji di Armuzna dengan aman, nyaman, dan khusyuk, sehingga memperoleh haji yang mabrur. Ingat, kesehatan adalah modal utama dalam beribadah,” pungkas Liliek. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hipertensi, Diabetes, Sakit Gigi Masalah Utama Kesehatan Masyarakat

Rekomendasi untuk Anda