Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelang Ramadhan, Israel akan Batasi Akses ke Masjid Al-Aqsa

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 43 detik yang lalu

43 detik yang lalu

0 Views

Jamaah Muslim Palestina melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa. (Foto: WAFA)

Yerusalem, MINA – Otoritas Israel akan membatasi akses ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki menjelang Ramadhan.

Pembatasan tersebut, menurut laporan di Penyiar Publik Israel Kan, termasuk pengerahan 3.000 polisi di pos pemeriksaan yang mengarah ke Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa. Demikian Dikutip dari The New Arab.

Kan juga melaporkan Israel akan memblokir tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan dari lokasi tersebut.

Media Israel N12 melaporkan  maksimal 10.000 orang akan diizinkan masuk ke kompleks tersebut untuk salat Jumat, meskipun akses masuk tergantung pada persetujuan permintaan sebelumnya.

Baca Juga: ICRC Peringatkan Dampak Serangan Israel di Tepi Barat

Kedua media melaporkan hanya pria berusia di atas 55 tahun dan wanita berusia di atas 50 tahun yang akan diizinkan masuk ke situs tersebut, meskipun N12 melaporkan anak-anak di bawah 12 tahun juga akan diberikan akses ke kompleks tersebut.

Biasanya, puluhan ribu warga Palestina mengunjungi kompleks al-Aqsa untuk salat selama bulan suci Ramadhan.

Selain itu, polisi tidak akan mengizinkan warga Palestina yang dibebaskan dari penjara sebagai bagian dari pertukaran tawanan yang terkait dengan gencatan senjata di Gaza untuk memasuki kompleks tersebut.

Sumber yang berbicara kepada penyiar Israel N12 mengatakan mereka memperkirakan “volatilitas Ramadhan akan sangat bergantung pada situasi di Gaza”.

Baca Juga: Smotrich Klaim Israel Siap Duduki Gaza dengan Bantuan Trump

“Jika ada gencatan senjata, diharapkan situasi akan tetap tenang, tetapi jika tidak, pasukan keamanan akan dikerahkan dalam jumlah yang jauh lebih besar untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi,” kata sumber tersebut.

Bulan suci Ramadhan dan posisi sentral kompleks Al-Aqsa semakin menjadi titik api konflik antara Israel dan Palestina.

Israel telah memberlakukan pembatasan masuk ke kompleks tersebut dan melakukan penggerebekan, yang telah memicu serangkaian konflik.

Ini termasuk pada tahun 2021, ketika pasukan Israel menyerbu Masjid dan menyerang jamaah, yang memicu serangkaian konflik yang berlangsung selama 10 hari antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza serta protes di seluruh Tepi Barat yang diduduki dan bentrokan antara orang Yahudi Israel dan warga Palestina di Israel di dalam negeri.

Baca Juga: Palang Merah Internasional Peringatkan Krisis Kemanusiaan di Tepi Barat

Pada tahun 2022 dan 2023, pasukan Israel menyerbu situs tersebut, menyerang jamaah dan menggunakan gas air mata di halaman. Serangan pada tahun 2023 juga mengakibatkan roket ditembakkan dari Gaza ke Israel sebagai akibatnya.

Pada tahun 2024 selama perang Israel di Gaza, Israel memberlakukan pembatasan yang hanya mengizinkan pria Palestina berusia di atas 60 tahun dan wanita berusia di atas 55 tahun untuk masuk ke masjid.

Situs tersebut, yang terdiri dari Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu, merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam.

Dalam beberapa tahun terakhir, status situs tersebut menjadi lebih kontroversial karena orang Israel sayap kanan telah berusaha mengklaim situs tersebut untuk orang Yahudi, sebuah inisiatif yang kontroversial dalam Yudaisme sendiri.

Baca Juga: Menteri Israel Beri Empat Syarat untuk Perundingan Tahap Dua

Aksi ini dipimpin oleh mantan Kepala Keamanan Nasional Israel sekaligus pemimpin Menteri Otzma Yehudit, Itamar Ben Gvir, yang memimpin penyerbuan ke lokasi tersebut. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas Hentikan Pembicaraan Gencatan Senjata Sampai Tahanan Palestina Dibebaskan

Rekomendasi untuk Anda