Valletta, MINA – Pemerintah Malta secara resmi menyerahkan surat pengakuan Negara Palestina kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas melalui Duta Besar Palestina untuk Malta, Fadi Hanania, dalam sebuah pertemuan di Valletta, ibu kota Malta, Sabtu (20/9).
Langkah bersejarah ini dilakukan menjelang Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang akan digelar minggu depan di New York. Surat tersebut ditulis langsung oleh Perdana Menteri Malta Robert Abela, dan penyerahannya diumumkan melalui unggahan resmi Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Malta di akun resmi pemerintahnya.
Dalam suratnya, Abela menegaskan bahwa Malta akan meresmikan pengakuan Negara Palestina pada forum internasional tersebut. Ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap hak dan aspirasi rakyat Palestina, yang disebutnya sebagai “dukungan teguh”.
“Langkah ini akan dipertegas pada Sidang Majelis Umum PBB ke-80,” tulis Abela dalam surat yang dilansir Malta Today.
Baca Juga: Pemantau HAM: Pasukan Israel Lanjutkan Penargetan Serangan terhadap Jurnalis
Malta sebelumnya telah menyatakan komitmen pada Maret 2024 bersama tiga negara Eropa lainnya untuk mengakui Palestina ketika situasi dianggap memungkinkan. Namun, pengakuan tersebut selama ini hanya dalam bentuk “konsep negara masa depan”, sehingga belum memiliki kekuatan hukum resmi.
Pada Mei lalu, Abela mengumumkan rencana deklarasi pengakuan Palestina dalam sebuah konferensi PBB pada bulan Juni. Namun, karena konferensi itu ditunda, langkah Malta juga ikut tertunda hingga akhirnya diputuskan untuk diumumkan dalam Sidang Umum PBB bulan September ini.
Keputusan Malta ini menunjukkan konsistensi dan kesungguhan sikap politiknya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Malta berharap langkah tersebut dapat memberi dampak positif di tingkat internasional, khususnya dalam memperkuat dukungan global bagi pengakuan Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Langkah Malta menambah daftar negara yang secara resmi mengakui Palestina, di tengah meningkatnya dukungan internasional menjelang Sidang Umum PBB ke-80 yang diprediksi akan menjadi forum penting bagi masa depan Palestina. []
Baca Juga: 40.000 Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)