Jakarta, MINA – Mendekati tahun politik 2024, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti memberi pesan bagi warga dan Pimpinan Persyarikatan.
“Kami berpesan agar warga Persyarikatan tidak merespon tahun politik dengan fanatisme berlebihan, sebab selain merusak persatuan dan silaturahim, fanatisme juga merusak kualitas moral, nalar sehat, dan keadaban publik,” kata Mu’ti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (27/10).
Perbedaan pilihan politik antara pribadi masing-masing orang, kata Mu’ti sepatutnya difungsikan sebagai cara untuk meramaikan pesta demokrasi dengan penuh kegembiraan, saling tenggang rasa dan bertanggung jawab.
“Dalam konteks ini, kita menjaga kerukunan dan persatuan kita harus menyikapi dengan biasa-biasa saja, tidak perlu terlalu fanatik dan tidak perlu berlebihan dalam menyikapi perbedaan,” imbuhnya.
Baca Juga: Banjir Melanda Kota Semarang, Ini Penyebab dan Analisis Menurut Para Ahli
“Karena perbedaan pilihan demokrasi itu adalah sebuah keniscayaan karena itu kita harus bersikap arif dan dewasa,” ujarnya.
Ia menghimbau untuk menghindari fanatisme, warga Muhammadiyah untuk menjadi pemilih yang kritis dan cerdas dalam menelaah program yang ditawarkan para calon presiden dan wakil presiden.
“Untuk menentukan pilihan calon presiden dan wakil presiden bukan dengan pertimbangan yang bersifat primordial-emosional tapi pertimbangan bersifat rasional objektif dengan penalaran dan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,” pesannya.
Belajar dari pengalaman yang telah lalu, Abdul Mu’ti mengingatkan pesta politik hanya momen sementara.
Baca Juga: Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Ungkap Dugaan Pemalsuan Surat dan Pencucian Uang
“Jangan sampai persaudaraan kita pecah gara-gara pilihan perbedaan, sebab itu perbedaan pilihan kita kehilangan kerabat, karena perbedaan pilihan kita kehilangan sahabat, dan karena perbedaan pilihan kita ini kehilangan tetangga sehingga perbedaan-perbedaan itu adalah sebuah keniscayaan.
Perbedaan pilihan tidak mungkin bisa kita hindari sehingga kita harus bersikap dewasa dalam menyikapi perbedaan pilihan dan memilih sesuai dengan analisis yang kritis.
Memilih sesuai dengan kajian atas program-program yang ditawarkan dan jangan memilih karena iming-iming uang, iming-iming hal-hal yang bersifat material apalagi sampai kemudian iming-iming hal-hal yang sifatnya sangat yang bertentangan dengan moralitas dan budaya yang luhur,” katanya. (R/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Atlet Indonesia Veddriq Leonardo Raih Gelar World Games Athlete of The Year 2024