Setiap hari Idul Adha tiba selalu saja muncul pertanyaan-pertanyaan teknis dalam hal ketentuan penyaluran kurban/">daging kurban, termasuk perbedaannya dengan akikah. Kalimat jelaskan perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan kurban/">daging kurban, menjadi salah satu kata kunci yang sering dicari para pembaca berkaitan fiqih kurban dan akikah.
Dalam Islam, terdapat dua jenis ibadah yang melibatkan penyembelihan hewan, yaitu akikah dan kurban. Meskipun kedua ibadah ini melibatkan penyembelihan hewan, terdapat perbedaan mendasar dalam ketentuan dan pembagian dagingnya.
Daging hewan kurban dibagikan kepada orang yang menerimanya dalam keadaan masih mentah. Di lain sisi, daging hewan akikah dibagikan setelah dimasak.
Hasil dari penyembelihan hewan kurban, sebagian dagingnya wajib dibagikan kepada kaum muslimin yang fakir miskin. Namun, ada juga yang berpendapat daging untuk pelaksanaan kurban sunnah diberikan syariat tertentu.
Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah
Seperti 1/3 dagingnya untuk yang berkurban dan keluarganya, 1/3 bagian daging lain untuk fakir miskin, dan sisanya untuk disimpan atau disedekahkan sewaktu-waktu bagi yang membutuhkan.
Sementara itu, tidak ada kewajiban membagikan daging hasil akikah. Pembagiannya kepada sesama muslim lainnya hukumnya sunnah.
Berikut ini yang akan penulis jelaskan perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan kurban/">daging kurban:
Daging Akikah
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-20] Tentang Istiqamah
Akikah merupakan ibadah penyembelihan hewan yang dilakukan sebagai ungkapan syukur kepada Allah atas kelahiran seorang anak.
Akikah biasanya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak, namun jika tidak memungkinkan, sebagian pendapat membolehkan dilakukan pada hari ke-14, ke-21, atau kapan saja setelahnya.
Hewan yang disembelih untuk akikah biasanya adalah kambing atau domba. Untuk anak laki-laki disunahkan menyembelih dua ekor kambing, sedangkan untuk anak perempuan cukup satu ekor kambing.
Pembagian Daging akikah boleh dibagikan dalam keadaan sudah dimasak, daging akikah dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin.
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
Dianjurkan agar keluarga yang melaksanakan akikah ikut menikmati daging tersebut. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai bagian-bagian daging akikah, sehingga pembagian bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan keikhlasan keluarga yang berakikah.
Pembagian daging akikah cenderung lebih fleksibel dan tidak terikat aturan yang ketat, sedangkan pembagian kurban/">daging kurban diatur lebih spesifik untuk memastikan adanya keadilan dan kebersamaan dalam merayakan hari raya.
Kurban adalah ibadah penyembelihan hewan yang dilakukan pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan hari-hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah). Ibadah ini dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim AS.
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Hewan yang disembelih untuk kurban bisa berupa kambing, domba, sapi, atau unta. Satu ekor kambing atau domba untuk satu orang, sementara sapi atau unta bisa untuk tujuh orang.
Pembagian kurban/">Daging kurban dalam keadaan mentah. kurban/">Daging kurban dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk pemilik kurban, sepertiga untuk saudara atau tetangga, dan sepertiga lagi untuk fakir miskin.
Pemilik kurban dianjurkan untuk mengambil bagian dari kurban/">daging kurban, namun tidak diwajibkan. Bagian yang diberikan kepada fakir miskin harus diprioritaskan, dan sebaiknya mereka mendapatkan bagian yang terbaik.
Perbedaan utama antara akikah dan kurban terletak pada tujuan, waktu pelaksanaan, jenis hewan yang disembelih, serta cara pembagian dagingnya. Akikah lebih bersifat sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan) sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran anak, sementara kurban adalah ibadah sunnah muakkad yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah pada hari raya Idul Adha.
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
Dengan memahami perbedaan ini, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan kedua ibadah ini dengan lebih baik dan sesuai dengan ketentuan syariat yang berlaku.
Dengan demikian perihal pembahasan yang penulis jelaskan perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan kurban/">daging kurban dapat dipahami seutuhnya dan tidak membingungkan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?