Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jamaah Haji Tertua dari Aceh Meninggal Dunia di Makkah

Admin - Kamis, 3 Oktober 2019 - 14:07 WIB

Kamis, 3 Oktober 2019 - 14:07 WIB

2 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Mat Budin bin Abdul Latif, 99 tahun, jamaah haji tertua asal Aceh meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) King Faisal, Rabu (2/10) kemarin.

Informasi tersebut disampaikan dr Jerry Nasaruddin SpPD, salah satu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

Menurut Jerry, Mat Budin meninggal dunia pada pukul 15.50 Waktu Arab Saudi (WAS).

Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, telah meninggal dunia Bapak Mat Budin bin Abdul Latif, BTJ 07, tanggal 2 Oktober 2019, jam 3: 50 PM, di RS King Faisal,” ujar Dokter Jerry.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Mat Budin tergabung dalam jamaah kelompok terbang (kloter) 7 yang berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa dan Banda Aceh.

Namun, sampai kloter terakhir jamaah haji Aceh, kloter 12 tiba di Aceh, 15 September lalu, ia belum direkomendasikan pulang karena masih tidak sadar.

Ia dirawat di RS King Faisal sejak 18 Agustus lalu karena diagnosa radang paru-paru kronis (COPD), gagal ginjal kronis (CKD) dan detak jantung yang tidak teratur.

“Tadi, kita mendapat informasi dari Arab Saudi, Mat Budin sudah meninggal dunia, Insya Allah, akan dimakamkan di Syaraya hari ini,” ujar Nasril, Kasubbag Humas Kementrian Agama Provinsi Aceh.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Menurut Nasril, Mat Budin merupakan jemaah haji tertua dari Aceh tahun ini. Ia berasal dari Aceh Tamiang.

“Mat Budin lahir tanggal 13 mei 1920. Beliau jemaah tertua tahun ini. Umurnya 99 tahun. Bekerja sebagai petani dan tinggal di Dusun Jembatan Desa Juar Kecamatan Sekerak,” kata Nasril yang juga juru bicara PPIH embarkasi Aceh.

Mat Budin memiliki lima orang anak, dua perempuan dan tiga orang laki-laki. Cita-citanya sederhana, hanya ingin menunaikan rukun Islam yang kelima, yaitu berangkat ke Tanah Suci.

Untuk bisa ke Tanah Suci, Mat Budin hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai petani. Dia menanam beberapa jenis sayuran seperti cabai, terong dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Mat Budin mendaftar haji pada tanggal 01 Mei 2012 dan telah beberapa kali mengajukan permohonan percepatan keberangkatan dengan alasan lansia.

Doanya terkabul, walaupun berangkat ke tanah suci tanpa pendamping. Istrinya ditinggal di kampung. Karena keterbatasan dana, Mat Budin hanya mampu mendaftar haji seorang diri.

Nurlatifah, salah seorang cucu Mat Budin berterima kasih kepada seluruh panitia haji yang telah mambantu, menjaga dan memantau kondisi kesehatannya sampai saat-saat terakhir.

“Saya mewakili seluruh keluarga besar Atok Mat Budin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada seluruh pihak dalam memberangkatkan menjaga serta memantau kesehatan beliau,” jelasnya melalui aplikasi perpesanan kepada ketua kloter 7, Anwar Fadli.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan bapak dan ibu sekalian,” lanjutnya.

Selain Mat Budin, jelas Nasril, masih ada satu jemaah haji Aceh yang dirawat Arab Saudi, Aminah Muhammad Aji.

Aminah Muhammad Aji, 61 tahun, berasal dari Aceh Utara. Ia tergabung dalam kloter 6. Sebelumnya, Aminah akan dievakuasi langsung oleh tim medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ke bandara Madinah dan ikut pulang bersama kloter 12. Tapi tidak jadi, karena masih di Rumah Sakit (RS) Al Ansaar, Madinah, pasca rawatan karena infeksi paru-paru. Ia juga menderita hipertensi, darah manis dan kepikunan.

Sekarang Aminah dalam kondisi tidak sadar. Ia dirawat dengan alat bantu pernapasan dan prosedur trakeostomi. (L/AP/RI-1)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia