Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

JENAZAH MAHASISWI DI KAIRO DIPULANGKAN KE INDONESIA

Rudi Hendrik - Ahad, 20 Juli 2014 - 15:11 WIB

Ahad, 20 Juli 2014 - 15:11 WIB

1122 Views

Jenazah mahasiswi asal Indonesia Gusti Rahma Yeni setelah selesai dishalatkan di Kairo, Sabtu (19/7). Foto: MINA

mahasiswi-indo-220x300.jpg" alt="Jenazah mahasiswi asal Indonesia Gusti Rahma Yeni setelah selesai dishalatkan di Kairo, Sabtu (19/7). Foto: MINA" width="220" height="300" /> Jenazah mahasiswi asal Indonesia Gusti Rahma Yeni setelah selesai dishalatkan di Kairo, Sabtu (19/7). Foto: MINA

Kairo, 22 Ramadhan 1435/20 Juli 2014 (MINA) – Gusti Rahma Yeni, Mahasiswi asal Padang Panjang yang meninggal karena perampokan di angkutan umum di Kairo, Kamis lalu, akhirnya dipulangkan ke Indonesia pada Sabtu (19/7) sore Waktu Kairo.

Jenazah yang rencananya tiba Ahad (20/7) dibawa dengan menggunakan pesawat Turki, koresponden MINA di Kairo melaporkan.

Jenazah Mahasiswi Al-Azhar Jurusan Syari’ah Islamiyah tahun ke-3 itu disholatkan di Masjid As-Salam, Nasr City, Kairo. Ratusan mahasiswa Indonesia datang menyolatkan.

Turut hadir Dubes Indonesia untuk Kairo, Nur Faizi, didampingi utusan Al-Azhar seperti Sheikh Prof. Dr. Abbas Syuman, Sekjen Islami Research Academy, dan Abdurahman Abas yang merupakan utusan langsung dari Grand Sheikh Al-Azhar.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Turut hadir juga DR. Mukmin Mutawally, Penasihat Grand Sheikh bidang diplomasi. Saat insiden perampokan berlangsung Grand Sheikh Al-Azhar Ahmed Thayib tengah berada di Dubai, Uni Emirat. Ia langsung mengutus Abdurahman Musa untuk menangani kasus ini. Abdurahman Musa sempat berkunjung ke Asrama Buuts Putri, hasilnya, pihak asrama pun akhirnya menetapkan peraturan ketat bagi penghuni yang keluar masuk.

“Semua mahasiswi asing merupakan tanggung jawab Al-Azhar,” kata Abdurahman. Ia juga mengatakan bahwa kasus tersebut akan langsung dikawal sampai tuntas oleh Grand Sheikh Al-Azhar.

Setelah mensholati Jenazah, Prof. Dr. Abbas Syuman mengatakan, Gusti Rahma insya Allah meninggal dalam keadaan syahid. “Yang pertama karena ini adalah bulan Ramadhan, yang kedua karena Ia meninggal dalam keadaan tengah menuntut Ilmu di Al-Azhar,” ujar Sheikh Abbas Syuman.

Sejak muncul berita kematian itu, pihak KBRI terus mendampingi dan mengawal kasus tersebut. Dubes Nur Faizi langsung mendatangi Polda Nasr City, mendesak mereka membuat Tim Khusus untuk kasus ini.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Adapun Ika, salah satu teman Gusti Rahma yang sama-sama menjadi korban kini dalam kondisi membaik. Ia telah didatangi fihak kepolisian Nasr City untuk memberikan saksi. Menurut Jasri Wajdi, Ketua Kekeluargaan Minang di Kairo tahun lalu, telah ditangkap sekelompok perampok dengan modus angkutan umum, namun setelah diteliti mereka bukan pelaku yang menyerang mahasiswi Indonesia kemarin.

Mereka dirampok saat mereka keluar asrama sehabis shalat tarawih pada Kamis (17/7) pukul sebelas malam waktu setempat.

Kedua korban yang bernama Gusti Rahmah Yeni dan Ika hendak menuju Hay Asyir, Nasyr City Kairo, dengan menggunakan angkutan umum, namun keduanya menaiki kendaraan dengan para perampok berada di dalamnya.

Setelah sopir membelokkan mobil ke arah lain dari lokasi yang dituju, kedua korban mulai curiga, dan Gusti yang datang dari Padang melompat keluar dari angkutan yang melaju dengan kecepatan tinggi sehingga meninggal di tempat, sementara Ika yang masih dicari identitas lengkapnya dirampok kawanan preman dalam mobil tersebut dan sempat ditusuk pisau serta diambil barang-barangnya.(L/K04/P03/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Dunia Islam
Palestina